Bicara dari Hati ke Hati, Jokowi Kunjungi Papua Nugini dan Australia untuk Redam Konflik Papua

- 8 Juli 2023, 10:11 WIB
Jokowi Buka Suara Soal Upaya Penyelamatan Pilot Susi Air: Kita Ini Jangan Dilihat Diam Loh Ya
Jokowi Buka Suara Soal Upaya Penyelamatan Pilot Susi Air: Kita Ini Jangan Dilihat Diam Loh Ya /Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden

OKEFLORES.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Australia dan Papua Nugini (PNG) salah satunya untuk meredam konflik di Papua.

Menghadapi kelompok pemberontak yang semakin memecah belah, Jokowi berharap Australia dan PNG tidak memperhatikan permintaan kelompok tertentu yang berpotensi merusak persatuan.

"Saya sudah berbicara dari hati ke hati secara informal sehingga diharapkan dengan adanya kunjungan ke kedua negara bisa meredam konflik (di Papua) dan keinginan-keinginan (kelompok) tertentu," harap Jokowi di Jayapura, dilansir Pikiran-Rakyat.com Sabtu, 8 Juli 2023.

Presiden mengungkapkan harapan tersebut setelah membuka Karnaval Jalan Papua yang diadakan di sekitar Kantor Gubernur Dok II Jayapura.

Baca Juga: Viral! Teror Kera Liar Meresahkan Warga Kuningan

Ditegaskan oleh Jokowi, dia sangat berharap untuk mengurangi frekuensi pertikaian di Papua, melalui kunjungannya ke Australia dan PNG.

Jokowi juga menyampaikan keinginannya untuk memperkuat kerja sama dengan kedua negara tersebut, terutama dalam sektor ekonomi, terutama pertambangan, industri, dan pengolahan.

Secara keseluruhan, Kepala Negara RI tersebut menyatakan keinginan untuk menjalin hubungan yang baik dengan PNG dan Australia.

"Apapun itu kedua negara baik Australia dan PNG sangat berpengaruh di region kita," kata Jokowi, dikutip dari Antara, Sabtu, 8 Juli 2023.

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua makin bengis dan tak terkendali belakangan. Dalam kurun enam tahun terakhir, kelompok yang salah satunya dipimpin Egianus Kogoya itu telah melakukan sebanyak 65 kali aksi kekerasan yang menyebabkan 74 orang luka-luka dan meninggal.

"74 Orang yang meninggal dan luka-luka itu terdiri dari aparat keamanan dan warga sipil," kata Kasatgas Humas Damai Cartenz Kombes Donny Charles Go di Jayapura, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Kamis, 16 Februari 2023.

Sejak 2017, Kogoya mulai memimpin aksi kekerasan bersenjata itu, yang meliputi 31 aksi penembakan, 16 aksi kontak tembak, delapan penyerangan, tiga pembantaian dan dua pembakaran.

Selain itu, KKB juga pernah melakukan aksi pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan, pengancaman, hingga penyanderaan pilot di kasus terbaru.

"Polda Papua telah menerbitkan 16 orang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) untuk dilakukan tindakan hukum," kata Donny.

Terbaru, Pilot Susi Air disandera KBB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 lalu, tepatnya setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Pesawat yang ditumpanginya dibakar para grup separatis tersebut ketika itu. 6 bulan berlalu, WNA tersebut belum juga berhasil dievakuasi.

Tanggapan Pakar atas Harapan Jokowi

Ilmuwan dari Fakultas Hubungan Internasional (HI) Universitas Cenderawasih Mariana Buinay menilai kunjungan Presiden Jokowi ke Australia dan PNG telah memberikan gambaran kepada kelompok-kelompok separatis.

Umumnya, kata dia, ini merupakan pesan bagi semua orang yang bergerak dengan ideologi sendiri lantaran ingin lepas dari NKRI.

Alasan bisa beragam, mulai dari keadilan, pelanggaran HAM alias human right, serta prospek perjuangannya ke depan. Menurut Mariana, kunjungan Jokowi dapat menjadi langkah berdampak terkait isu tersebut.

Kelompok-kelompok itu akan melihat apakah Indonesia mampu menciptakan keadilan untuk melakukan kerja sama dengan Australia misalnya dalam bidang pengembangan sumber daya manusia atau kerja sama di bidang ekonomi," katanya.

Baca Juga: Tiga Orang Meninggal, Banjir Lahar Dingin Terjang Lumajang

"Mereka akan berpikir dengan perjuangannya, apakah tetap dengan ideologinya atau mengubah strategi ke depan misalnya memperjuangkan keadilan tidak melalui separatis tetapi turut serta dalam pendidikan dan berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi di daerah masing-masing, " kata Mariana. ***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah