Network
OKE FLORES.com - Sebagai Kepala Daerah dan juga Monarki Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengungkapkan tekadnya yang kuat untuk memberantas kelompok kriminal tanah. Tidak hanya yang menyalahgunakan Aset Tanah Desa (ATD), tetapi juga penyalahgunaan terhadap tanah keraton seperti Tanah Sultan (TS) dan Tanah Pakualaman (TP).
Hal itu dijelaskan Sultan ketika diwawancarai oleh awak media pada Selasa, 18 Juli 2023 siang di Kompleks Kantor Pemerintah Daerah Yogyakarta. Menurut Sultan keberadaan kelompok kriminal tanah tidak hanya merugikan masyarakat tetapi juga institusi seperti keraton dan Pura Pakualaman.
“Lha kami, keraton berapa puluh miliar, tanahnya berubah status? Tanahnya kan hilang! Ya kalau pemerintah daerah sedikit karena hanya meng-collect dari kemungkinan retribusi atau pajak. Tetapi pemilik tanah, per meter berapa dihitung (yang hilang) di Sleman, kalikan sekian ribu hektar, coba kalikan saja,” ujar Sultan, dilansir dari rri.co.id, Kamis 20 Juli 2023.
Baca Juga: Polda DIY Terus Mendalami Kasus Pembunuhan dan Mutilasi Melalui Digital Forensik
Sebagai kepala dari institusi keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan bahkan berencana mengambil langkah tegas dengan menggunakan jalur hukum.
“Makanya nanti kalau sudah ada kepastian yang jelas baru keraton akan menuntut atas hilangnya tanah, karena merasa dirugikan puluhan miliar, kan gitu kalau harganya,” ungkapnya.
Sri Sultan juga menegaskan, kasus yang menimpa Krido Suprayitno, eks Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY yang kini ditahan Kejati akibat kasus suap, harus menjadi pembelajaran bagi para pamong dan pejabat daerah lainnya.
