Presiden Jokowi Mengalami Masalah Kesehatan Akibat dari Polusi Udara yang Buruk di Jakarta

- 15 Agustus 2023, 12:54 WIB
Presiden Jokowi Mengalami Masalah Kesehatan Sebagai Akibat dari Polusi Udara yang Buruk di Jakarta
Presiden Jokowi Mengalami Masalah Kesehatan Sebagai Akibat dari Polusi Udara yang Buruk di Jakarta /

"Sudah ada beberapa kegiatan yang mendapatkan catatan. Seperti kegiatan lomba lari marathon internasional di sekitar Jabodetabek ini, ada catatan mengenai kualitas udara yang tidak sehat,” ujar Sandiaga Uno.

"Nah ini banyak sekali calon peserta yang mempertimbangkan ini (polusi, red), dan jika tidak ditangani dengan baik ini akan berdampak buruk pada reputasi maupun penyelenggara event tersebut,” ucapnya menambahkan.

Menparekraf itu menyatakan bahwa presiden telah memberikan waktu satu minggu kepada Sandi untuk melakukan upaya untuk mengurangi polusi udara di Jakarta. Bukan hanya untuk presiden, tetapi juga untuk masyarakat Indonesia dan sektor pariwisata.

"Dan akhirnya berdampak pula pada penurunan minat wisata, terutama di wilayah Jakarta yang tetap menjadi gerbang wisatawan nomor 2 setelah Bali, dan Kepri 3 teratas untuk pariwisata. Presiden minta dalam waktu 1 minggu, ini adalah langkah konkret,” kata Sandi.

Sistem WHF jadi pertimbangan

Jokowi, yang merasakan dampak langsung dari polusi udara buruk di Jakarta, menyarankan bisnis di ibu kota untuk menggunakan sistem hibrida. Sebagian karyawan mulai bekerja di kantor, sementara sebagian lain bekerja dari rumah, juga dikenal sebagai work from home (WFH).

"Jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office (kerja di kantor), work from home (kerja dari rumah) mungkin," kata Jokowi pada Senin, 14 Agustus 2023.

"Saya tidak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini, apakah (jam kerja) 7-5, 2-5, atau angka yang lain," ujar Jokowi menambahkan.

Jokowi menyatakan bahwa penggunaan batu bara sebagai sumber energi dan kemarau yang berkepanjangan adalah penyebab polusi udara yang meningkat di Jakarta. Presiden juga meminta kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L) untuk bertindak, termasuk menggunakan rekayasa cuaca.**

 

 

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah