Jokowi Buka Opsi Impor Beras 250 Ribu Ton Demi Amankan Pasokan

- 12 September 2023, 10:15 WIB
Foto: Jokowi Buka Opsi Impor Beras 250 Ribu Ton Demi Amankan Pasokan
Foto: Jokowi Buka Opsi Impor Beras 250 Ribu Ton Demi Amankan Pasokan /Setkab RI/

OKE DLORES.com - Presiden Joko Wadoodo mengatakan bahwa pemerintah membuka opsi untuk mengembalikan beras dari luar negeri. Impor untuk memastikan bahwa situasinya memiliki beras cadangan untuk rakyat dan menjaga kenaikan harga.

"Ini untuk memastikan bahwa kita memiliki cadangan strategis stok, harus, harus untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan. Karena memang produksi pasti turun karena El Nino meskipun juga saya lihat angkanya juga tidak banyak," kata Presiden dalam keterangan saat Peninjauan Gudang Bulog di Dramaga, Bogor, Senin 11 September 2023, dilansir dari rri.co.id, Selasa 12 September 2023.

Presiden menjelaskan, dirinya sudah berdiskusi dengan banyak negara, seperti Bangladesh dan Kamboja, namun belum ada keputusan. Bulog juga akan berperan dalam keputusan tersebut karena melibatkan negosiasi biaya dan kapasitas.

Baca Juga: Bapanas Komunikasi dengan Mendag Soal Beras SPHP di Platform Online

"Kalau barangnya ada, kita antar presiden dengan perdana menteri sudah oke, tapi harganya enggak sambung ya kan ngga ketemu. Ini apapun tetap Bulog, masalah harga tetap menjadi salah satu dalam negosiasi transaksi," ucapnya.

Presiden Jokowi membahas impor beras dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan Presiden Bangladesh Mohammad Shahabuddin. Selain itu, ia didampingi oleh Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Tiongkok Lee Ke Qiang.

Impor beras ini diperlukan untuk menunjang stok beras pemerintah, setidaknya hingga awal tahun depan. "Untuk antisipasi," kata Presiden.
 

Indonesia jika tidak ada halangan akan mengimpor beras sebanyak 250 ribu ton beras dari Kamboja. Jumlah ini sudah termasuk dalam rencana pemerintah impor 400 ribu ton beras dari luar.

Sementara, stok beras cadangan pemerintah di gudang Bulog mencapai 2 juta ton. Jumlah ini menurut Presiden melebihi cadangan normal pemerintah, yang biasanya hanya 1,2 juta ton.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah