Anies mengatakan, meski harganya berbeda, kesetaraan berarti penentuan harga kebutuhan pokok dan kebutuhan penting lainnya di masing-masing daerah dengan mempertimbangkan daya beli dan rata-rata pendapatan masyarakat. Ia mengaku kecewa melihat tingginya harga di kawasan timur Indonesia, mulai dari kebutuhan pokok hingga konstruksi.
"Hari ini kita masih menemukan bahwa harga kebutuhan pokok, harga komoditas pokok untuk pembangunan, antara di kota besar dan kawasan timur Indonesia, selisih harganya luar biasa besar. Anda perhatikan mulai dari semen, besi, kebutuhan pembangunan, selisih harganya besar. Air minum saja selisih harganya besar," kata Anies.
Anies melanjutkan, jika pemerataan ekonomi belum tercapai, maka Indonesia tidak bisa digolongkan sebagai perekonomian tunggal. Menurutnya, kata-kata satu bangsa, satu bangsa, satu bahasa, persatuan saja tidak cukup untuk menjaga negara ini.
"Harus dipertahankan dengan satu kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia. Itu sebabnya, kita menginginkan agenda besar kami ke depan mengintegarsikan perekonomian Indonesia," ucapnya.
"Pengintegrasian ini memasukkan unsur mobilitas, memasukkan unsur pendidikan, kesehatan, sehingga hal-hal yang menjadi kebutuhan dasar bagi seluruh rakyat di mana pun berada itu terpenuhi," tutur dia. ***