Rekomendasi 5 Novel yang Memotret Latar Peristiwa G30S PKI serta Sejarah Kelam di Dalamnya

- 2 Oktober 2023, 09:44 WIB
Novel Cantik Itu Luka
Novel Cantik Itu Luka /Sumber: derapdesa.id/

1. Cantik itu Luka

Lewat novel ini, Eka Kurniawan mengisahkan nasib anak-anak manusia yang telah menjadi korban kekuasaan dan kutukan karma. Tentang seorang perempuan cantik keturunan Belanda bernama Dewi Ayu, yang menjadi korban kekejaman perang dan perebutan kekuasaan.

Dewi Ayu terpaksa harus bekerja memuaskan nafsu para tentara Jepang. Didesak juga oleh keadaannya sebagai seorang tahanan, karena seorang turunan Indo-Belanda.

Hal tersebut membuatnya melahirkan tiga putri yang tidak kalah cantik, namun tidak diketahui siapa ayahnya.

Melihat anaknya yang selalu digoda lelaki pun membuatnya kesal, dan kecantikan bisa membawa akibat buruk bagi anak-anaknya. Saat mengandung anak keempat, Dewi Ayu malah berdoa agar anaknya memiliki paras yang buruk atau jelek.

Melintas berbagai masa di Indonesia, cerita dalam novel ini menguak kutukan dan tragedi keluarga dibalut roman, petualangan, mitologi, kisah hantu, dan kekejaman politik.

2. Amba

Novel ini dikisahkan begitu padat dan kompleks oleh seorang Laksmi Pamuntjak. Dari tangannya, novel ini telah mendunia, dan bahkan mendapatkan penghargaan sebagai Keynote Speaker dalam festival bergengsi di Jerman.

Mulanya novel ini diterbitkan di tahun 2012 dalam bahasa Inggris, dengan judul The Question of Red, barulah kemudian terbit dalam versi bahasa Indonesia.Amba merupakan kisah tragedi yang disampaikan melalui kisah cinta, dari Amba dan Bhisma di hari-hari mencekam pada bulan September 1965, yang dipaksa harus berpisah karena situasi politik.

Di mana hingga satu juta orang yang dituduh sebagai Komunis di Indonesia dibantai. Kamu akan melihat gambaran kehidupan tahanan yang diasingkan di Pulau Buru.

3. Ronggeng Dukuh Paruk

Ingat salah satu film layar lebar yang berjudul Sang Penari? Film tersebut merupakan alih wahana dari novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari yang merupakan gabungan dari tiga buku seri, yaitu Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. Begitu melegendanya novel ini hingga diterjemahkan ke berbagai bahasa.

Novel ini menceritakan sosok Srintil, seorang ronggeng baru di Dukuh Paruk.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Depok.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah