Jokowi Sebut Kondisi Dunia Semakin Tidak Jelas, Tantangan Semakin Banyak

- 26 Oktober 2023, 11:35 WIB
Jokowi Sebut Kondisi Dunia Semakin Tidak Jelas, Tantangan Semakin Banyak
Jokowi Sebut Kondisi Dunia Semakin Tidak Jelas, Tantangan Semakin Banyak /Tangkap Layar YouTube KEMENTERIAN BUMN RI/

 

OKE FLORES.COM - Masyarakat Indonesia kini dihadapkan dengan tantangan yang semakin bertambah, Mulai dari ancaman perubahan iklim, pelemahan ekonomi global, hingga konflik Rusia-Ukraina dan konflik Israel dan Hamas.

Presiden Jokowi mengatakan perubahan iklim yang dulunya di anggap sesuatu yang masih absurb sekarang sudah nyata. Kekeringan super El Nino betul-betul dirasakan dan produksi beras turun hampir di semua negara.

"Perubahan iklim yang dulunya kita anggap sesuatu yang masih absurd, tetapi sekarang sudah nyata. Kekeringan, super El Nino, betul-betul kita rasakan dan produksi beras turun hampir di semua negara," kata Presiden saat memberikan pidatonya pada persemian Pembukaan Investor Daily Summit 2023 di Plataran Hutan Kota Senayan, Jakarta, Selasa 24 Oktober 2023, dilansir dari rri.co.id, Kamis, 26 Oktober 2023.

Baca Juga: Kekurangan Tenaga, Bawaslu Minta Mahasiswa Turut Membantu Mengawasi Pemilu

"22 Negara mengerem, menstop, tidak ekspor berasnya lagi. Inilah kondisi-kondisi yang dulunya tidak pernah kita itung tetapi muncul, lanjutnya."

Presiden juga menyatakan bahwa pelemahan ekonomi global, yang dia harapkan akan meningkat tahun depan, tidak terjadi karena kebijakan kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang tinggi dan berlangsung lama.

"Semakin merumitkan utamanya negara-negara yang berkembang. Capital outflow lari balik ke Amerika Serikat, semakin juga merumitkan kita semua," ujarnya.

Setelah perang sebelumnya antara Rusia dan Ukraina, konflik saat ini antara Israel dan Palestina menambah keadaan dunia.

"Karena larinya bukan hanya perangnya di Israel dan di Palestina, tetapi kalau meluas dan melebar ke Lebanon, ke Syiria. Melebar nanti misalnya ke Iran, akan semakin merumitkan masalah ekonomi semua negara, karena harga minyak pasti akan naik," ucapnya.

Presiden menyatakan bahwa harga minyak bumi brent masih sekitar USD8-9 per barel, tetapi jika perang berlanjut, harganya dapat mencapai USD150 per barel.

"Saya cek kemarin harga brent masih USD8-9 per barrel, tetapi bisa kalau meluas seperti yang saya sampaikan. Kita enggak mengerti, bisa mencapai USD150, ini lah yang harus kita waspadai hati-hati semuanya," katanya.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah