Mimpi Buruk 2024: Harga Beras Melonjak, Permintaan dan Stok Tak Seimbang

- 30 Januari 2024, 09:20 WIB
Foto: Mimpi Buruk 2024: Harga Beras Melonjak, Permintaan dan Stok Tak Seimbang
Foto: Mimpi Buruk 2024: Harga Beras Melonjak, Permintaan dan Stok Tak Seimbang /Freepik/jcomp

OKE FLORES.COM - Tahun 2024 telah menjadi tahun yang sulit bagi banyak orang di seluruh dunia, terutama bagi mereka yang bergantung pada beras sebagai sumber makanan utama. Kenaikan drastis dalam harga beras telah menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan masyarakat, sementara ketersediaannya terus menurun. Ini merupakan mimpi buruk yang nyata bagi jutaan orang yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Harga beras terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Harga akan meningkat sekitar 20% pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Apakah harga beras medium akan turun lagi hingga Rp10.000/kg atau Rp11.000/kg?

Harga beras, seperti yang diketahui, telah meningkat secara signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Harga akan terus melonjak sampai paruh kedua tahun 2023.

Baca Juga: Prabowo: Kekuatan Spiritual dan Ketabahan dalam Menghadapi Ancaman Kematian

Mengutip Berbagai Sumber, Selasa 30 Januari 2024, menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras premium rata-rata adalah Rp 15.280,- per kilogram.

Beras medium saat ini dijual dengan harga Rp 13.430/kg.

Keduanya telah menjadi lebih baik dalam beberapa waktu terakhir.

Menko Airlangga menyatakan bahwa pihaknya bergantung pada operasi pasar.

Menurutnya, dalam operasi pasar tahun ini, penyaluran beras telah meningkat dari 50 hingga 80 ribu ton menjadi 100 ribu ton per bulan.

"Tentunya ada program SPHP yang sekarang satu bulan 100 ribu ya. 100 ribu itu ditingkatkan dari 50 ribu sampai 80 ribu, sekarang menjadi 100 ribu." ungkap Menko Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin 29 Januari 2024.

Di samping itu, pemerintah juga berusaha dengan adanya bantuan pangan beras dalam upaya untuk mengurangi permintaan dan permintaan beras.

Menko Airlangga mengantisipasi peningkatan produksi panen di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan beras yang meningkat.

"Kita dorong juga nanti musim tanam dan juga jumlah produksi diharapkan meningkat, kalu di bulan kemarin itu kan di Desember sekitar 1,2 juta ton produksi dan demandnya bisa sampai 2,5 juta," ungkapnya.

Program Bantuan Pangan

Sebelumnya, Kamis 18 Januari 2024, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara langsung menyaksikan penyediaan bantuan 10 kg beras kepada penduduk di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Baca Juga: Janji Kaji Ulang UU Cipta Kerja: Anies Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi dan SBY

Airlangga menjamin bahwa bantuan yang diberikan kepada masyarakat ini telah digunakan dengan benar.

"Mekanismenya KTP ada, QR code ada, dan datanya masuk, jadi validasi data dilakukan secara elektronik dan penerima itu difoto. Jadi sudah ada mekanisme face recoqnition, jadi tepat sasaran," tutur Airlangga di Gudang Bulog Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis 18 Januari 2024.

Airlangga menyatakan bahwa program bantuan pemerintah akan berlangsung hingga Juni 2024. Ia menyatakan bahwa bantuan beras 10 kilogram ini merupakan bantuan pangan pemerintah pertama yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo kepada 22 juta orang.

Target Penerima Bantuan

38.699 orang di Kabupaten Kubu Raya menerima bantuan beras.

"Kalimantan Barat 354.574 penerima bantuan pangan, di Kubu Raya ada 38.699, dan (Kecamatan) Sungai Raya ini ada 6.486 orang," ujar Airlangga.

Dia juga menyatakan bahwa total stok beras Kabupaten Kubu Raya sebanyak 6.874 ton, dan 24.570 ton telah didistribusikan secara khusus ke Kalimantan Barat melalui program pengendalian harga Bulog dan 23.386 ton melalui program pengendalian harga.."

"Masih ada tambahan program bantuan langsung tunai cash untuk penerima bantuan selanjutnya dan penerimanya 18 juta," tutur Airlangga menambahkan.

Bantuan Karena El Nino

Untuk membantu mengatasi dampak badai El Niño, program bantuan tunai akan menerima uang sebesar Rp 200 ribu setiap bulan.

Karena El Niño memperlambat musim panen.

Airlangga menyatakan bahwa bantuan tunai Rp 200 ribu ini tidak akan diberikan kepada semua penerima bantuan beras 10 kilogram.

Karena data penerima bantuan beras saat ini mencapai 22 juta orang, sementara hanya 18 juta orang yang menerima bantuan tunai.***

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah