Moderat Mendunia, Slogan PKUMI yang Dipromosikam Mahasiswa LPDP di Negeri Paman Sam

- 24 Maret 2024, 20:30 WIB
Foto.  Mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) mendapat undangan buka puasa di kediaman salah satu masyarakat Indonesia di Corona, Amerika Serikat.
Foto. Mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) mendapat undangan buka puasa di kediaman salah satu masyarakat Indonesia di Corona, Amerika Serikat. /

 

OKE FLORES.COM - Mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) mendapat undangan buka puasa di kediaman salah satu masyarakat Indonesia di Corona, Amerika Serikat.

Undangan itu bermula ketika mahasiswa PKU-MI silaturahim dengan Yahya, bakda salat Jumat di Masjid Maryam beberapa hari lalu.

Yahya sendiri adalah orang muslim Indonesia yang tinggal bersama dengan keluarganya yang beragama Kristen di Amerika.

Baca Juga: Pererat Silaturahmi, Polres Kediri Gelar Minggu Kasih di Gereja Santo Andreas

Dia orang Manado yang keluarga besarnya sudah lama menetap di Amerika Serikat sejak tahun 1990-an.

Sekalipun berbeda keyakinan, keluarga Yahya sangat harmonis.

"Mereka sangat menjunjung tinggi prinsip toleransi dan saling menghargai keyakinan masing-masing sama seperti slogan PKUMI "Moderat Mendunia," terang Darlis Mahasiswa Penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Dalam konteks ini, Yahya mengundang mahasiswa PKU-MI untuk silaturahim dengan keluarganya, sekaligus iftar bersama di hari ulang tahun kakaknya.

Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru di BUMN: Bank BNI Membuka Peluang bagi Lulusan SMA/K hingga S1

Menjelang buka puasa, keluarga Yahya dan jemaat Kristen sedang ibadah syukuran.

Di saat bersamaan, waktu iftar dan magrib pun sudah tiba. Akhirnya, rombongan PKUMI salat magrib di ruang sebelah, bersamaan saudara Kristen melaksanakan ritual ibadahnya.

Ini sungguh cermin moderasi beragama yang sangat nyata, ungkap Muhammad Amri Mahasiswa Doktoral PKUMI-LPDP. 23 Maret 2024.

Pengalaman ini sangat langkah dan berarti bagi mahasiswa PKUMI dan juga saudara umat Kristiani.

Dua ritual agama besar dipertemukan dalam satu tempat dan suasana kekeluargaan dan persaudaraan.

Baca Juga: Bank BCA Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Cek Persyaratan dan Cara Mendaftar Disini!

Mahasiswa PKUMI tetap istiqamah dengan ajaran Islam dan juga umat Kristen tetap komitmen dengan keyakinannya.

Dua ritual dan keyakinan yang berbeda tidak menghalangi silaturahim. Mereka dipersatukan oleh nilai ke-Indonesiaan dan kemanusiaan.

Pemandangan yang indah tersebut berlanjut pada makan bersama. Rombongan PKUMI sengaja duduk satu meja dengan Pendeta David yang umurnya sudah sangat sepuh.

Ia adalah pimpinan Jemaat Gereja Indonesia di Corona, Amerika Serikat. Di sela-sela itu, Pendeta David bercerita tentang perjalanan hidupnya sampai pengalaman spiritualnya menjadi pendeta.

Ia juga menjelaskan konsep ketuhanan agama Kristen dan sejumlah ajaran fundamental seperti, kasih sayang, keadilan dan kesucian.

Pada momen itulah terjadi dialog dan tanya jawab dengan rombongan PKUMI soal keyakinan dalam suasana santai dan saling menghargai.

Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru di BUMN: Bank BNI Membuka Peluang bagi Lulusan SMA/K hingga S1

Memang benar, ada titik perbedaan tentang konsep ketuhanan, tapi jauh lebih banyak titik persamaan di antara keduanya.

Pada intinya, keduanya menegaskan bahwa agama hadir untuk kemaslahatan manusia. Agama adalah tentang pengorbanan, tentang kasih sayang, dan tentang keadilan untuk semua.

Baik rombongan PKUMI dan jemaat Kristen sepakat bahwa dialog lintas iman merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kehidupan harmonis dan peradaban dunia yang lebih humanis.***

 

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah