Network
OKE FLORES.COM - Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tahun 2024 menjadi sorotan publik dengan munculnya sejumlah calon yang bersiap maju dalam pertarungan politik tersebut.
Salah satu nama yang mencuat adalah Julie Laiskodat, yang kabarnya memiliki kekayaan yang signifikan.
Kekayaan ini membuatnya diperkirakan lebih tajir daripada lawan politiknya yang lain, termasuk Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL), Gubernur petahana NTT.
Baca Juga: Maju di Pilkada Manggarai 2024, Heri Ngabut: Bukan Ambisi Pribadi, Karena Rakyat!
Julie Laiskodat, istri dari Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, telah menarik perhatian banyak orang karena potensinya untuk menjadi salah satu kandidat kuat dalam Pilgub 2024.
Selain hubungannya dengan petahana, kekayaan yang dimilikinya juga menjadi topik hangat dalam pembicaraan politik dan sosial di NTT.
Menurut laporan kekayaan yang diajukan ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), kekayaan Julie Laiskodat tercatat jauh melampaui aset yang dimiliki oleh suaminya, Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Dalam laporan tersebut, Julie diketahui memiliki berbagai aset yang signifikan, termasuk properti, investasi, dan bisnis yang tersebar di berbagai sektor ekonomi.
Dalam laporan LHKPN itu Julie Laiskodat tercatat memiliki total harta kekayaan mencapai Rp93,7 miliar lebih.
Toral harta kekayaan Julie Laiskodat itu terdiri dari tanah dan bangunan diantaranya;
1. Tanah seluas 596 m2 di Bogor, hasil sendiri Rp1,2 miliar
2. Tanah dan bangunan seluas 200 m2/200 m2 di Tangerang, hasil sendiri Rp4 miliar
3. Tanah seluas 700 m2 di Kota Kupang, hasil sendiri Rp12,5 miliar
4. Tanah seluas 500 m2 di Kota Kupang, hasil sendiri Rp2 miliar lebih
5. Tanah dan bangunan seluas 807 m2/500 m2 di Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp21 miliar
6. Tanah seluas 10000 m2 di Kota Kupang, hasil sendiri Rp2,5 miliar
7. Tanah seluas 1200 m2 di Kota Kupang, hasil sendiri Rp5 miliar lebih
Selain tanah dan bangunan, Julie Laiskodat juga memiliki harta berupa alat transportasi dan mesin yakni;
Baca Juga: Wabup Ngabut Tak Ingin Maju Bersama Bupati Hery di Kontes Pilkada Manggarai 2024
1. Mobil Toyota Alphard tahun 2018, hasil sendiri Rp1 miliar lebih
2. Mobil Range Rover Evoque tahun 2018, hasil sendiri Rp2 miliar
Harta bergerak lainnya tercatat Rp12,6 miliar lebih. Surat berharga Rp834juta. Kas dan setara kas Rp26 miliar 288juta lebih.
Harta lainnya Rp2,5miliar lebih. Hutang Julie Laiskodat nihil sehingga total harta kekayaan Rp.93.737.607.297.
Julie Laiskodat memiliki lebih banyak harta daripada suaminya, Viktor Bungtilu Laiskodat, juga dikenal sebagai VBL, yang hanya memiliki Rp37 miliar.
Sebagai calon yang berpotensi memimpin provinsi, publik berharap agar semua aset dan kekayaannya dapat dipertanggungjawabkan secara jelas dan terbuka.
Pertarungan politik dalam Pilgub 2024 di NTT diprediksi akan menjadi salah satu yang paling sengit dalam sejarah provinsi tersebut.
Dengan kehadiran Julie Laiskodat sebagai salah satu calon yang memiliki kekayaan yang luar biasa, dinamika politik di NTT akan semakin menarik untuk diikuti oleh publik.
Baca Juga: Kontes Politik Pilgub NTT 2024! Viktor Laiskodat Pilih Tak Maju Kembali, Istri Siap Gantikan
Tentu saja, kekayaan tidaklah menjadi satu-satunya faktor yang menentukan dalam sebuah pemilihan.
Program, visi, dan komitmen calon terhadap kemajuan provinsi juga akan menjadi pertimbangan penting bagi pemilih.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kekayaan yang dimiliki Julie Laiskodat akan menjadi salah satu fokus perdebatan dan analisis dalam Pilgub 2024 mendatang.
Dalam demokrasi, transparansi dan akuntabilitas merupakan prinsip yang sangat penting.
Oleh karena itu, di tengah sorotan terhadap kekayaan Julie Laiskodat, publik memiliki hak untuk menuntut agar semua calon, termasuk Julie Laiskodat, mengungkapkan dengan jelas dan transparan aset dan kekayaan mereka serta menjelaskan asal-usulnya secara detail.
Pilgub 2024 di NTT tidak hanya menjadi ajang untuk memilih pemimpin, tetapi juga merupakan momentum untuk meneguhkan komitmen terhadap prinsip-prinsip demokrasi, termasuk transparansi, akuntabilitas, dan keadilan.
Dengan demikian, publik harus tetap waspada dan kritis dalam mengikuti perkembangan politik di NTT demi masa depan yang lebih baik bagi provinsi tersebut.***
