Luhut Akan Menutup Tambang yang Melanggar Peraturan dan Berbahaya bagi Lingkungan, Mengancam Masa Depan Negeri

- 21 Juni 2024, 09:38 WIB
Ilustrasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam penyampaiannya melalui daring (tangkap layar ig@luhut.pandjaitan)
Ilustrasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam penyampaiannya melalui daring (tangkap layar [email protected]) /

OKE FLORES.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan komitmennya untuk menutup tambang-tambang yang melanggar aturan dan merugikan lingkungan.

Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap banyaknya laporan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas pertambangan ilegal dan tidak bertanggung jawab.

Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Luhut menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan bangsa.

Baca Juga: Sinopsis Film The Operative: Kisah Agen Rahasia yang Muak Ketika Jadi Mata-mata Iran

Ia menyoroti bahwa keberlanjutan lingkungan merupakan kunci utama untuk menjamin kesejahteraan generasi mendatang.

“Kita tidak bisa menutup mata terhadap kerusakan lingkungan yang terus terjadi.

Ini menyangkut masa depan anak cucu kita,” tegas Luhut.

Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), ia tidak segan untuk menutup perusahaan tambang yang melanggar peraturan pemerintah.

Apalagi jika perusahaan tersebut menyebabkan masalah lingkungan.

Luhut Pandjaitan mengacu pada kunjungan Perburuhan Internasional (ILO) ke kantornya dan membahas masalah lingkungan yang disebabkan oleh industri pertambangan.

Dia menceritakannya dalam acara yang diadakan di Jakarta pada Kamis, 20 Juni 2024, yang berjudul Supply Chain Dynamic in Critical Geopolitical Minerals.

“Saya bilang, kamu (ILO) pergi deh ke Morowali.

Kamu kritik.

Apa yang kamu kritik, nanti biar alasan saya tambah kuat untuk menutup tambang yang tidak taat terhadap aturan pemerintah soal climate, soal lingkungan ini,” katanya, Menurutnya, pemerintah tak alergi terhadap kritik yang berkaitan dengan industri pertambangan.

Sebaliknya, pemerintah justru senang dengan kritikan tersebut.

“Kita (Indonesia) juga negara yang pengen masa depan anak-cucu kita bagus,” ujarnya.

Pemerintah Pikirkan Generasi Mendatang

Selain itu, Luhut Pandjaitan mengungkapkan isi percakapan yang dia lakukan dengan John Kerry, utusan khusus Presiden AS untuk masalah iklim.

Luhut Pandjaitan mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak perlu memaksa Indonesia untuk membuat kebijakan terkait perubahan iklim karena Indonesia tidak akan membuat kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan generasi berikutnya.

“Sesederhana itu. Saya tidak akan menghancurkan (masa depan) cucu saya dengan mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan mereka.

Jadi, Anda (John Kerry) tak perlu mendikte kami tentang hal itu,” ucapnya.

Oleh karena itu, ia meminta industri pertambangan untuk taat pada peraturan pemerintah, perhatian dengan lingkungan dan perubahan iklim.

“Lingkungan itu menurut saya penting sekali,” tuturnya.

Luhut Ingatkan Investor China Jaga Lingkungan

Sebelumnya, Luhut Pandjaitan juga sempat mengingatkan para investor asal China untuk menjaga lingkungan Indonesia.

Pesan tersebut disampaikannya ketika melakukan kunjungan kerja di China beberapa hari lalu.

"Saya kemarin bilang kepada mereka, harus 'comply' (patuh) terhadap (aturan) lingkungan, itu tidak boleh kompromi," katanya.

"(Saya sampaikan) 'Kalau kau melanggar lingkungan, kami tutup', (mereka jawab) 'Jangan terlalu galak begitu lah', hanya saya katakan kali ini tidak bisa, kita tentu kasih peringatan ya, saya beri tahu itu," ujarnya.

Meski memberi peringatan, Luhut Pandjaitan juga menaruh perhatian pada kenyamanan para investor asing tersebut.

"Tinggal bagaimana kita di dalam negeri menjaga kondisi itu (soal destinasi investasi), supaya mereka tambah nyaman, misalnya kalau ada masalah dalam investasi mereka, segera diselesaikan," ucapnya.

Untuk mendukung upaya tersebut, Luhut menekankan perlunya peningkatan pendidikan dan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat.

Menurutnya, pendidikan adalah kunci untuk membentuk generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan dan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan.

“Kita perlu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa sumber daya alam yang kita miliki bisa dinikmati oleh generasi mendatang,” tutup Luhut.

Langkah tegas yang diambil oleh Luhut ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam upaya perlindungan lingkungan di Indonesia.

Dengan penegakan hukum yang konsisten dan peningkatan kesadaran lingkungan, masa depan yang lebih berkelanjutan dan sejahtera bagi bangsa Indonesia dapat terwujud.***

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah