Network
OKE FLORES.COM - Pemilihan umum untuk jabatan walikota selalu menarik perhatian publik, terutama ketika harta kekayaan kedua kandidat menjadi sorotan.
Dalam konteks Pemilihan Walikota Cilegon, Dede Rohana dan Irso Mi'raj merupakan dua figur yang memiliki perbedaan signifikan dalam hal kekayaan pribadi mereka.
Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Voxpol Center Research and Consulting tentang Pilkada Cilegon yang akan berlangsung dari 21 hingga 30 Mei 2024.
Baca Juga: Inilah Sumber Kekayaan Fadly Amran Bakal Calon Wali Kota Padang
Empat kandidat untuk jabatan Walikota Cilegon menunjukkan elektabilitas di atas 13%.
Helldy Agustian, calon Walikota Cilegon saat ini, menduduki posisi pertama.
Helldy memiliki elektabilitas 24,3%, dan Dede Rohana berada di posisi kedua dengan 14,5%.
Isro Mi'raj berada di posisi ketiga dengan 14,1 persen, diikuti oleh Robinsar dengan 13%.
Sanuji Pentamarta memberikan 1,8 persen, Ratu Ati Marliati memberikan 0,7 persen, dan Alawi Mahmud memberikan 0,5 persen.
Selanjutnya adalah Hawasi, Muhibudin, dan Fadli Kristiandi, masing-masing dengan 0,2 persen elektabilitas.
1. Harta Kekayaan Dede Rohana
Dede Rohana Putra, politikus Partai Amanat Nasional (PAN), menyatakan kesiapan untuk maju dalam Pilkada Kota Cilegon 2024.
Dikenal sebagai "Kota Baja" Cilegon, Dede Rohana adalah ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Banten.
Ia menyatakan bahwa dia bersedia meninggalkan kursinya di DPRD Provinsi Banten untuk maju sebagai calon Wali Kota Cilegon di Pilkada 2024.
Salah satu dari tiga anggota DPRD Provinsi Banten yang paling kaya adalah Dede Rohana.
Itu berdasarkan catatan harta kekayaan Dede Rohana yang diungkapkan dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang dirilis oleh KPK pada tahun 2022.
Menurut LHKPN KPK, harta Dede Rohana tercatat senilai Rp67,9 miliar.
Di antara harta Dede Rohana lainnya, harta terbesar bernilai Rp45,3 miliar.
A. Aset tanah dan bangunan Rp21.460.000.000
B. Alat transportasi dan mesin Rp1.350.000.000
C. Harta bergerak lainnya Rp500.000.000.
D. Kas dan setara kas Rp782.468.918
E. Harta lainnya Rp45.350.000.000
F. Utang Rp1.500.000.000
Total harta kekayaan Rp67.942.468.918.
2. Harta kekayaan Isro Mi'raj
Secara keseluruhan, Isro Miraj memiliki harta senilai Rp771.158.082, dengan bangunan dan tanah senilai Rp1.000.000.000.
Alat transportasi dan mesin bernilai 450.000.000 rupiah, sedangkan kas dan setara kas berjumlah 21.158.082 rupiah, dan utang tercatat sebesar 700.000.000 rupiah.
Hasil survei yang dibuat oleh LKPI
Hasil survei terbaru tentang Pilkada Kota Cilegon pada tahun 2024. Dengan popularitas dan elektabilitas tertinggi, nama Helldy Agustian muncul sebagai calon walikota Cilegon.
Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) melakukan survei tentang Pilkada Kota Cilegon 2024.
Penelitian dilakukan dari tanggal 15 hingga 25 Mei 2024, dan responden diwawancarai secara pribadi oleh surveyor LKPI.
Multistage random sampling metode digunakan, yang melibatkan 1.480 peserta dari populasi daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024, dengan margin kesalahan kurang lebih 2,49 persen.
Menurut survei tersebut, ada tujuh nama yang diusulkan sebagai calon walikota Cilegon. Mereka adalah:
1. Helldy Agustian
2. Ratu Atu Marliati
3. Isro Mi'raj
4. Sanuji Pentamarta
5. Alawi Mahmud
6. Dede Rohana Putra
7. Robinsar
Popularitas
1. Helldy Agustian (86,8 persen)
2. Ratu Atu Marliati (70,2 persen)
3. Isro Mi'raj (60,2 persen)
4. Sanuji Pentamarta (59,2 persen)
5. Alawi Mahmud (42,4 persen)
6. Dede Rohana Putra (40,2 persen)
7. Robinsar (30,8 persen)
Elektabilitas
1. Helldy Agustian (41,2 persen)
2. Ratu Atu Marliati (18,3 persen)
3. Isro Mi'raj (9,1 persen)
4. Sanuji Pentamarta (10,2 persen)
5. Alawi Mahmud (4,1 persen)
6. Dede Rohana Putra (3,2 persen)
7. Robinsar (2,2 persen)
Dalam pemilihan walikota, memahami harta kekayaan kedua kandidat tidak hanya tentang perbandingan nominal, tetapi juga tentang transparansi, akuntabilitas, dan kemampuan mereka untuk mengelola kepentingan masyarakat secara adil dan efektif.
Pemilih di Cilegon akan memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi dan memilih berdasarkan visi, integritas, dan track record masing-masing kandidat, selain dari faktor kekayaan pribadi mereka.***
