Miris! Guru Mampu Beradaptasi dengan Teknologi Digital tetapi Banyak yang Terkendala Sinyal

29 Mei 2023, 10:30 WIB
Miris! Guru Mampu Beradaptasi dengan Teknologi Digital tetapi Banyak yang Terkendala Sinyal /

PENDIDIKAN, OKE FLORES.com - Guru di sekolah dan universitas pada umumnya ingin beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan aplikasi digital dalam pembelajaran.

Namun, mengakses internet yang lambat masih menjadi masalah. 

Ini menurut survei Segara Research Institute terhadap 1.009 lembaga pendidikan dan 250 perguruan tinggi.

Selain itu, 1.521 kepala sekolah, 1.591 guru, 328 dosen dan 285 mitra di hampir seluruh wilayah Indonesia mengikuti kajian "Efektivitas Teknologi Aplikasi Digital Kemendikbud dalam Ekosistem Pendidikan di Indonesia". 

Responden ditanya tentang pengalaman mereka menggunakan aplikasi digital Kemendikbud.

Enam aplikasi yang dilihat yakni Merdeka Mengajar, Siplah, Arkas, Rapor Pendidikan, Learning.id dan Kedaireka.

Koordinator tim studi Segara Research Institute, Yoshia Mahulete mengatakan, survei dilakukan secara daring selama dua minggu.

Hasil survei disajikan pada poin 1-10.

Semakin tinggi skor, semakin positif kesan responden. 

Baca Juga: Miris! Jauh dari Permukiman, SD di Majalengka Hanya Punya 14 Murid

Yoshia menyebutkan, riset Segara menunjukkan bila guru maupun dosen dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan aplikasi digital, melansir Pikiran Rakyat.id, Senin 29 Mei 2023.

Poin rata-rata survey yang melihat tentang kemampuan adaptasi mereka rata-rata berada di kisaran 8.

Sementara kesulitan yang mereka ungkapkan selama mengakses aplikasi digital rata-rata berada di poin 4.

Namun demikian, saat ditanya mengenai koneksi internet di area sekolah dan tempat tinggal mendukung akses teknologi aplikasi dan platform digital dari Kemendikbudristek, hampir separuh dari responden guru atau sekitar 63 persen dari 1.591 orang mengatakan tidak.

Sementara responden dosen, sebanyak 54 persen dari 328 orang menyatakan jaringan internet atau sinyal masih menjadi kendala dalam mengakses berbagai platform digital terkait pembelajaran.

"Ini seperti di wilayah Indonesia timur atau kepulauan.

Memang saat kami melakukan survey, para responden mengalami kesulitan untuk membalasnya secara online.

Ini menjadi kendala dalam aksesibilitas," kata Yoshia dalam keterangan persnya, Jumat, 12 Mei 2023.

Pengalaman sama

Menurut Yoshia, hampir semua responden mengalami pengalaman yang sama dalam penggunaan teknologi aplikasi dan platform digital dari Kemendikbudristek, yakni mengalami bugs atau eror serta kegagalan dalam mengunduh dan mengunggah.

"Ini juga memang terkait kualitas koneksi internet yang masih menjadi pekerjaan rumah bersama saat ini," tuturnya.

Menganggapi hasil survey tersebut, Sekjen Kemendikbudristek Suharti mengatakan, pemerintah berupaya menjalankan komitmen untuk bisa menyelenggarakan pendidikan yang merata.

Layanan digital dalam pembelajaran menjadi salah satu cara untuk mencapai pemerataan pendidikan tersebut.

Terkait dengan kendala jaringan internet, Suharti tidak menampik, hal tersebut masih menjadi kendala di sebagian wilayah Indonesia.

"Dalam hal ini, kami yang perlu membangun koordinasi dengan kementerian lain, seperti Kominfo, supaya blankspot, infrastruktur internet lain bisa mendapatkan perhatian," katanya.***

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler