Ribetnya PPDB Online dan Deg-degan, Orangtua Siswa di Cimahi Datangi Sekolah

6 Juni 2024, 08:38 WIB
Pendaftaran PPDB online di SMAN 2 Majalengka/PR JABAR /

OKE FLORES.COM - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) merupakan momen penting bagi orangtua dan siswa.

Di Kota Cimahi, implementasi sistem PPDB online yang seharusnya mempermudah proses ini, justru menimbulkan berbagai masalah dan kekhawatiran bagi para orangtua.

Sistem yang diharapkan bisa mengurangi antrean dan birokrasi ini, pada kenyataannya malah membuat banyak orangtua mendatangi sekolah secara langsung.

Baca Juga: Apa Saja Syarat PPDB Jalur Prestasi untuk Tingkat SD? Berikut Penjelasannya

Orang tua siswa di Kota Cimahi terus datang ke sekolah untuk bertanya tentang Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK.

Mereka menyadari betapa pentingnya untuk tetap masuk ke sekolah negeri agar anak-anak mereka dapat diterima di sekolah yang mereka inginkan.

Dilihat pada Rabu, 5 Juni 2024, puluhan orangtua dan calon siswa berkumpul di ruang panitia pendaftaran PPDB SMAN 2 Cimahi di Jalan Sriwijaya, Kota Cimahi.

Mereka pergi ke institusi pendidikan untuk berkonsultasi dan meminta bantuan untuk mendaftar secara online.

Orangtua calon siswa, Reva (35), mengatakan dia datang ke sekolah dengan sengaja karena dia tidak dapat mengakses situs web resmi PPDB Jawa Barat atau Aplikasi Sapawarga pada Senin, 3 Juni 2024.

”Saya datang langsung ke sekolah karena jaringan nggak bisa diakses. Selain itu, saya kurang ngerti sistemnya dan takut salah," ujarnya.

Orang-orang yang tinggal di Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimahi Tengah mengatakan bahwa sistem PPDB online agak sulit bagi orangtua.

Sistem internet rumit dan membuat orang takut tidak bisa masuk karena sulit.

Menurutnya, lebih baik datang langsung ke sekolah untuk memastikan terdaftar.

Untuk mendaftarkan anaknya ke SMAN 2 Cimahi, Reva memilih jalur zonasi.

Dia mengatakan bahwa meskipun jarak rumah dan sekolah cukup dekat, dia masih khawatir karena banyaknya kompetisi di sekolah negeri.

"Jalur zonasi zaman sekarang terus terang membuat khawatir.

Sebetulnya, rumah juga lumayan dekat jaraknya dari sekolah, tapi takutnya kegeser sama peserta lain yang rumahnya lebih dekat lagi," ucapnya.

Minimnya sekolah negeri di Cimahi juga dikeluhkan olehnya.

"Kita juga bingung, SMA Negeri di Cimahi cuma ada beberapa. Yang paling takut itu, sih, jumlah sekolah dan siswa yang diterima sedikit, tapi peminat banyak.

Jadi khawatir anak nggak bisa masuk di sekolah negeri.

Belum punya cadangan mau sekolah ke mana kalau gagal," ucapnya.

Orangtua berdatangan ke Cimahi

Hingga hari ketiga PPDB, banyak calon siswa dengan orang tua masih datang ke SMAN 2 Cimahi.

Mereka meminta bantuan dari institusi pendidikan untuk mendaftar. Menurut Uus Suhara M.Pd.,

ketua PPDB SMAN 2 Cimahi, pendaftaran PPDB secara online masih mengalami masalah pada hari pertama dan kedua.

Dia menyatakan bahwa masalah tersebut terjadi di semua sekolah di Jawa Barat, tetapi tidak terlalu lama, biasanya sudah selesai kembali.

Sebuah petugas atau panitia PPDB sekolah dibentuk untuk membantu orang tua calon siswa.

Ini termasuk membantu pendaftar yang datang ke sekolah langsung.

”Kan ada tiga tahapan, calon siswa ada yang mendaftar sendiri lewat online, tapi juga banyak yang datang langsung ke sekolah karena perlu bantuan, beberapa di antaranya memang karena mereka betul-betul tidak punya fasilitas, sehingga kita bantu untuk mendaftar," ucapnya.

Pihak sekolah pun dianjurkan untuk membantu menyiapkan langsung lab multimedia yang akses internetnya lebih bagus untuk membantu masyarakat.

”Kita memang dianjurkan membantu masyarakat, sudah siap perangkat dan SDM-nya.

Layanan akan standby sampai selesai proses

PPDB sesuai tahapan.

Yang jelas, kami berharap semua masyarakat bisa mengikuti PPDB dengan lancar dan siswa bisa melanjutkan sekolahnya," katanya.

Demi keberhasilan sistem PPDB online, diperlukan kolaborasi yang baik antara pihak sekolah, pemerintah, dan masyarakat.

Edukasi mengenai penggunaan teknologi dan sistem online perlu ditingkatkan, begitu pula dengan transparansi dan kejelasan informasi terkait kebijakan zonasi dan prosedur pendaftaran.

Dengan upaya bersama, diharapkan kedepannya proses PPDB dapat berjalan lebih efisien dan mengurangi beban emosional yang dirasakan oleh orangtua.

Semoga inovasi yang dihadirkan oleh sistem online ini bisa benar-benar mempermudah, bukan justru menambah kerumitan dalam proses penerimaan peserta didik baru di Kota Cimahi.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Tags

Terkini

Terpopuler