Antik Bintari, SIP, MT: 'Pemantik Kepedulian Terhadap Kaum Perempuan'

- 29 Mei 2023, 08:17 WIB
Antik Bintari, SIP, MT: "Pemantik Kepedulian Terhadap Kaum Perempuan"
Antik Bintari, SIP, MT: "Pemantik Kepedulian Terhadap Kaum Perempuan" /ISTIMEWA

Realitas ini menggugah kepedulian saya untuk berkomitmen penuh terhadap upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, khususnya di lingkungan kampus,” tuturnya.

Laporan kasus

Setelah dibentuk dan ditetapkan per 29 Agustus 2022, Satgas PPKS langung dihadapkan dengan beberapa laporan kasus di lingkungan kampus.

Antik menyebutkan, seiring dengan upaya penanganan, pihaknya mempersiapkan beberapa program di awal, seperti penyusunan standar operasional prosedur (SOP) pelaporan, sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus, dan berkoordinasi dengan pihak rektorat untuk mengintegrasikan program kerja yang telah dibuat dengan berbagai program kegiatan kemahasiswaan di kampus.

”Sampai saat ini (delapan bulan beraktivitas), kami sudah melakukan beberapa sosialisasi di lingkungan kampus di beberapa fakultas atas undangan pimpinan fakultas, seperti di Fakultas Ekonomi, Fisip, dan FTIP, dengan sasaran dosen dan mahasisa.

Kami juga melalukan sosialisasi dengan bekerja sama dengan Kemen PPPA dengan sasaran mahasiswa.

Sosialisasi dan edukasi juga kami lakukan dengan BEM Kema Unpad, serta BEM Fisip, dengan sasarannya adalah mahasiswa,” kata Antik.

Mengenai beberapa hal lain yang merupakan tugas yang diemban Satgas, Antik mengatakan, masih terus berproses dan sudah diagendakan hingga akhir 2023, termasuk akan diilakukannya survei tentang kekerasan seksual di kampus.

”Mengapa belum dilakukan sekarang, karena kami masih tahap awal perjalanan tugas-tugas kami, sehingga kami masih harus beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi kampus, termasuk kebijakan-kebijakan di kampus,” tuturnya.

Antik berharap, keberadaan Satgas PPKS juga efektif untuk mengurangi berbagai potensi munculnya kasus kekerasan seksual di lingkungan kampus.

Upaya yang terus dilakukannya adalah dengan media komunikasi informasi edukasi seperti flyer, poster, dan spanduk terkait kekerasan seksual, serta dimasukkannya kurikulum tentang kesetaraan gender di setiap fakultas.

Halaman:

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: klikpendidikan.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x