Antik Bintari, SIP, MT: 'Pemantik Kepedulian Terhadap Kaum Perempuan'

- 29 Mei 2023, 08:17 WIB
Antik Bintari, SIP, MT: "Pemantik Kepedulian Terhadap Kaum Perempuan"
Antik Bintari, SIP, MT: "Pemantik Kepedulian Terhadap Kaum Perempuan" /ISTIMEWA

Perjalanan penanganan juga biasanya terkendala akibat pelapor atau terlapor sulit dihadirkan atau tiba-tiba berkeberatan karena khawatir kasusnya terekspos.

Pemberdayaan perempuan

Pada berbagai kasus pelaporan kekerasan berbasis gender (KBG), kekerasan di ranah personal masih mendominasi di Indonesia.

Jumlahnya 336.804 kasus.

Artinya, perempuan, khususnya di Indonesia, masih berhadapan dengan berbagai kasus kekerasan.

Menurut Antik, hal ini berakar dari budaya patriarki yang sangat kuat, dimana seringkali perempuan dianggap warga kelas kedua, dilabeli hal-hal yang melemahkan perempuan, dan tidak dihargainya kerja-kerja domestik perempuan sehingga pada akhirnya seringkali direndahkan dan dimarginalkan.

Pemberdayaan perempuan disebutkan Antik merupakan salah satu strategi untuk mengurangi berbagai tindak KBG.

Hanya saja, perlu dipahami juga bahwa pemberdayaan jangan sampai hanya dilihat dari perspektif ekonomi saja, seolah pemberdayaan perempuan hanya diarahkan bahwa perempuan menghasilkan uang atau jadi memiliki usaha.

Lebih dari itu, pemberdayaan perempuan diarahkan pada kemampuan perempuan untuk memastikan dirinya dapat menyampaikan ide, pendapat, dan gagasannya.

Pun dengan memastikan dirinya berada di lingkungan aman, sehingga ia bisa terhindar dari beragam kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi.

”Penting juga untuk dipikirkan bersama bahwa perlu adanya keterlibatan laki-laki dalam mencegah dan menanganai KBG, sehingga pemberdayaan perempuan di ruang publik diikuti dengan pemberdayaan laki-laki di ruang-ruang domestik, demikian sebaliknya,” kata Antik.***

Halaman:

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: klikpendidikan.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x