Waspada!! Jadi Ancaman Serius Fenomena Kebocoran Data Pribadi

- 18 Juli 2023, 10:19 WIB
Foto Ilustrasi hacker / Waspada!! Jadi Ancaman Serius Fenomena Kebocoran Data Pribadi
Foto Ilustrasi hacker / Waspada!! Jadi Ancaman Serius Fenomena Kebocoran Data Pribadi /

OKEFLORES.com - Belakangan ini, dunia keamanan siber di Indonesia sedang ramai dengan adanya serangan siber dan pembobolan data pribadi, baik terhadap institusi pemerintah maupun perusahaan. Sebagai contoh, serangan ransomware yang mengincar Garuda Indonesia dan Bank Syariah Indonesia, serta peretasan data pribadi oleh hacker Bjorka pada data paspor Ditjen Imigrasi.

"Serangan siber yang paling akhir terjadi saat ini adalah pencurian data pribadi yang diklaim berasal dari Dukcapil Kemendagri. Informasi kebocoran data tersebut diunggah pada sebuah forum jual-beli data yang didapatkan seorang hacker pada 14 Juli lalu oleh seseorang dengan nama samaran RRR," kata Kepala Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha, Senin 17 Juli 2023, dilansir dari rri.co.id, Selasa 18 Juli 2023.

Menurutnya, informasi pribadi yang diklaim diperoleh oleh akun RRR tersebut mencapai 337 juta data terkait penduduk Indonesia yang berhasil dia dapatkan dari server dukcapil.kemendagri.go.id. Dari pengakuan RRR, dia juga berhasil mendapatkan total 7 tabel, di mana salah satu dari tabel tersebut yang ditawarkan untuk dijual saat ini adalah dengan judul "data_penduduks".

Baca Juga: Simak Berikut Ini Harga dan Spesifikasi Lengkap IPhone 15 Ultra

Menurut Pratama, ada beberapa bidang yang sangat berisiko bagi masyarakat yang terkena dampak kebocoran data ini karena terdapat bidang NAMA_LGKP_IBU, di mana informasi nama lengkap ibu kandung ini biasanya digunakan sebagai lapisan keamanan tambahan di sektor perbankan. Karena informasi nama lengkap ibu kandung ini akan diminta saat membuka rekening bank dan kartu kredit.

“Dan jika kita melakukan aktivitas perbankan melalui customer service baik melalui telepon atau offline di cabang bank, maka akan ditanyakan nama ibu kandung pada saat melakukan verifikasi data perbankan selain data diri dari nasabah. Hal tersebut dikarenakan nama ibu kandung adalah sebuah data yang tidak diketahui oleh orang banyak dan jarang diketahui oleh orang lain,” ujarnya.

Dapat disadari seberapa berisikanya informasi identitas ibu biologis tersebut jika sampai tersebar ke pihak yang akan melakukan kejahatan dan penipuan. Terutama jika informasi tersebut digabungkan dengan kebocoran data lain sehingga bisa mendapatkan profil lengkap dari calon korban penipuan.

“Kebocoran data ini tentu saja sangat berbahaya bagi masyarakat yang datanya termasuk dalam data yang didapatkan oleh hacker tersebut. Karena data pribadi yang ada tersebut dapat dimanfaatkan oleh orang lain untuk melakukan tindak kejahatan seperti penipuan," ucap Pratama.  

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah