Sempat Gegerkan Seluruh Dunia, Ternyata Ada Spesies Baru di Liang Bua, NTT

- 18 Januari 2024, 13:14 WIB
Gua Liang Bua di NTT
Gua Liang Bua di NTT /


OKEFLORES.COM - Pada 28 Oktober 2004, sebuah gua di perbukitan karst wilayah Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), membuat dunia terkejut.

Bagaimana tidak, terdapat penemuan spesies baru lho. Pasti kamu penasaran, iya kan? Berikut ulasan selengkapnya.

Nature, jurnal sains ternama dari Amerika, mengumumkan penemuan spesies manusia baru yang disebut Homo floresiensis, atau lebih akrab dikenal sebagai "Hobbit" dari Flores, Indonesia.

Baca Juga: Samsung Membuat Kulkas Berteknologi AI, Tunggu Rilisnya di 2024

Penemuan ini diprakarsai oleh sebuah tim kolaboratif antara peneliti Indonesia dari Puslitbang Arkeologi Nasional (sekarang BRIN) dan peneliti Australia dari University of New England.

Gua tersebut, dikenal sebagai Liang Bua, mengungkapkan sebuah kejadian bersejarah dengan penemuan rangka manusia kerdil dan fragmen tulang individu lain, alat-alat litik, serta sisa-sisa tulang fauna endemik.

Rangka manusia yang ditemukan pada tahun 2003-2004 di Liang Bua kemudian diberi nama Homo floresiensis.

Baca Juga: Bansos BPNT Cair ke Rekening Hari Ini, 18 Januari 2024 : Dukungan Keuangan untuk Masyarakat Indonesia

Mama Flo, julukan yang diberikan pada kerangka manusia purba ini, memiliki tinggi hanya 106 sentimeter dengan volume otak sekitar 380 hingga 400 cc.

Ukurannya yang kecil membuatnya dikenal sebagai "Hobbit."

Penanggalan sementara menunjukkan bahwa Homo floresiensis hidup sekitar 38.000-18.000 tahun lalu, membawa kita kembali ke masa Pleistocene.

Baca Juga: Jenazah Wanita Tanpa Identitas Ditemukan di Dalam Peti Kemas di Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok

Temuan ini menunjukkan keragaman manusia purba yang lebih besar di Asia pada periode tersebut.

Mama Flo bukan hanya mencuri perhatian karena ukurannya yang unik, tetapi juga karena karakteristik fisiknya yang menarik.

Bentuk tulang pahanya yang lebih panjang dari lengan atasnya menunjukkan kemungkinan kebiasaan memanjat, meskipun memiliki dua kaki untuk berjalan di atas tanah.

Persamaan ini bahkan bisa dibandingkan dengan manusia purba tertua, Lucy (Australopithecus afarensis), yang hidup di Etiopia sekitar 3,2 juta tahun yang lalu.

Julukan "Hobbit" sendiri tidak hanya sekadar nama populer.

Baca Juga: Berikut Beberapa Pilihan Makanan dan Minuman untuk Orang yang Sakit Gigi

Muncul pada saat yang bersamaan dengan trilogi film Lord of The Rings yang tayang pada tahun 2001, 2002, dan 2003, menciptakan keterkaitan yang menarik antara dunia fiksi dan penemuan ilmiah nyata.

Penelitian terbaru mengenai Liang Bua membawa wawasan baru tentang perilaku manusia kerdil ini.

Masyarakat ilmiah terus menggali pengetahuan mengenai Homo floresiensis untuk memahami lebih lanjut evolusi manusia dan perubahan perilaku dari masa lampau yang terkait dengan lingkungan dan kondisi geografis.

Liang Bua tetap menjadi saksi bisu dari kisah-kisah masa lalu yang mengungkapkan kompleksitas dan keanekaragaman manusia purba di Pulau Flores.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah