Terancam Tak Bisa Lanjut Sekolah, Warga Difabel Asal Geneng Butuh Perhatian Serius Pemda Ngawi

- 1 September 2023, 15:17 WIB
Foto. Wiji Wahyuni (kanan) ibu kandung Asyifa Wardani bersama Ibunya saat ditemui wartawan (Sabtu, 26 Agustus 2023)
Foto. Wiji Wahyuni (kanan) ibu kandung Asyifa Wardani bersama Ibunya saat ditemui wartawan (Sabtu, 26 Agustus 2023) /

NGAWI, OKE FLORES.com - Asyifa Najmi Wardani seorang penyandang disabilitas yang bertempat tinggal di Dusun Kedungglagah, Desa Sidorejo, Kecamatan Geneng - Kabupaten Ngawi mengalami kebingungan, pasalnya tahun depan dirinya terancam tidak dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas karena ibunya tidak sanggup lagi membopong badannya saat masuk sekolah.

Demikian dikatakan Wiji Wahyuni, ibu kandung Asyifa Najmi Wardani kepada media ini Sabtu, 26 Agustus 2023.

"Untuk saat ini saya memang berusaha mencari sekolah yang lantai kelasnya tidak tinggi dan jarak terjangkau dari rumah. Maklum pak saya single parent punya anak 2, pekerjaan saya hanya penjual sayur kalau pagi dan siangnya jualan jajan di kantin sekolah anak saya di SMPN 2 Geneng, ungkap Wiji dengan nada sedih.

Baca Juga: Warga Pertanyakan Laporannya Mangkrak di Polres Manggarai Barat

Dikatakan, kalau sekolah harus naik tangga, anak ini tidak sanggup karena ia tidak mampu berdiri sendiri. Jadi intinya kalau ada SMA negeri yang dekat rumah dan lantai kelas tidak tinggi itu harapan kami.

Wiji mengungkapkan, "Terkait bantuan, anak saya memang pernah dapat dana PIP hanya pada kelas VII sebesar 750 ribu, tahu-tahu dapat dan disuruh ambil uang di bank. Itupun tidak dimintai KK maupun KTP hal serupa juga terjadi saat anak saya SD pernah mendapat bantuan beasiswa, bilangnya dari partai sebesar 400 ribu, dan terakhir saya pernah mendapat bantuan PKH sekali saja selebihnya tidak ada lagi hingga kini."
Saat ditanya apakah ada kunjungan dari Dinas Sosial atau Kepala Desa setempat, ia mengaku belum pernah dikunjungi.

Seperti yang disaksikan awak media, Asyifa Wardani dalam aktivitas sehari-hari harus dibopong bila harus bepergian, karena mengalami lemah otot sejak lahir. "Memang kami butuh kursi roda, tapi kondisi ekonomi kami belum memungkinkan untuk membeli," ucap Wiji.
"Fisik saya sudah tidak kuat lagi bopong anak saya, karena semakin tumbuh besar, untuk aktivitas ke sekolahnya ini saja saya agak kesulitan," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x