Sejumlah Kesaksian ‘Korban’ Ujian Penyaringan Perangkat Desa TA 2023 di Kabupaten Kediri

- 11 Mei 2024, 11:22 WIB
Foto. Nur Afifah (atas),  Muhamad Fani Ar Ridho (bawah kiri), Destria Rency Rila Santosa (bawah kanan) peserta ujian penyaringan perangkat desa di Kabupaten Kediri TA 2023
Foto. Nur Afifah (atas), Muhamad Fani Ar Ridho (bawah kiri), Destria Rency Rila Santosa (bawah kanan) peserta ujian penyaringan perangkat desa di Kabupaten Kediri TA 2023 /

Disampaikan Afifah, keluarganya pernah didatangi kepala desa tahun 2022 dan diminta menyiapkan sejumlah uang sekitar 1 Milyar. “Kejadian itu satu tahun sebelum pelaksanaan ujian perangkat desa, saat itu pak kades berbicara ke orang tua saya, agar saya lolos sekdes diminta menyiapkan 1 Milyar, saya juga ikut mendengar meski berada di ruang belakang,” ucapnya.

“Saya sangat tidak yakin mendapat nilai seperti itu, dan saya siap memberi kesaksian ke polisi (penyidik POLDA JATIM) atas apa yang saya rasakan kemarin itu, saya berharap polisi serius mengusut karena ini terjadi di banyak desa. Padahal katanya dengan system CAT pelaksanaan lebih bagus tapi nyatanya LEBIH PARAH,“ timpal Nur Afifah. 

Baca Juga: Diisukan Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta, Intip Kekayaan Sudirman Said Punya Aset Tanah Miliaran!

Di tempat terpisah, Muhamad Fani Ar Ridho warga Dusun Tegalrejo, Desa Ngablak – Kecamatan Banyakan kepada media ini mengungkapkan, ujian penyaringan perangkat desa tahun kemarin, itu penuh manipulatif dan pengkondisian. Hasil ujian juga tidak ada tanda tangan UNISMA dan stempelnya.

“Saya mengetahui pengumuman sekitar jam 2 pagi, hal itu saya dapat WA dan menurut informasi, hasil itu juga ditempel di Kantor Desa. Padahal kalau tidak salah menurut aturan hasil nilai tidak boleh diumumkan melebihi jam 00.00 WIB. Hal yang mengherankan usai ujian yang berkoar-koar bahwa nilai saya 62 seperti yang saya lihat dilayar, tapi kompetitor saya diam semua saat saya tanyai bahkan secara kompak mereka bilang nanti nunggu pengumuman. Kenapa kok mereka tidak berani omong,” ungkapnya.

Pria yang sering disapa Ridho ini menambahkan, calon jadi sudah dikondisikan sejak awal. Yang lulus tes sekretaris desa adalah anak Kepala Desa Ngablak, dan yang jadi Kepala Dusun Tegalrejo adalah anak mantan Plt. Sekdes Ngablak.

"Saya yakin panitianya orang lugu, yang bermain saya menduga kepala desa. “Hal ini sudah saya lapor ke polisi, saya berharap diusut tuntas. Jangan sampai karena uang jadi betul dan tidak uang jadi salah. Saya juga siap jika dipanggil polisi untuk memberi kesaksian yang sesungguhnya,” tutup ridho.

Sementara itu orang tua salah satu saksi asal Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, mengatakan kepada wartawan perihal pemeriksaan oleh Polda Jatim pada tanggal 2 Mei 2024.

"Anak saya sudah diperiksa dan menyampaikan apa yang sesungguhnya dialami dalam ujian penyaringan perangkat desa dan diberitahu oleh penyidik jika saksi yang terus menerus mangkir akan dijemput paksa," tegasnya.***

 

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah