Sejumlah Kesaksian ‘Korban’ Ujian Penyaringan Perangkat Desa TA 2023 di Kabupaten Kediri

- 11 Mei 2024, 11:22 WIB
Foto. Nur Afifah (atas),  Muhamad Fani Ar Ridho (bawah kiri), Destria Rency Rila Santosa (bawah kanan) peserta ujian penyaringan perangkat desa di Kabupaten Kediri TA 2023
Foto. Nur Afifah (atas), Muhamad Fani Ar Ridho (bawah kiri), Destria Rency Rila Santosa (bawah kanan) peserta ujian penyaringan perangkat desa di Kabupaten Kediri TA 2023 /

Baca Juga: Ini dia Daftar Kekayaan Ridwan Kamil Menjelang Akhir Masa Jabatan

Destria Rency Rila Santosa (22 thn) warga Dusun Paras, Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, kepada media ini mengungkapkan, “Saat itu akhir Bulan Desember 2023 itu kan ada lowongan formasi Kepala Dusun Paras Desa Banjarejo dan kemudian mendaftar, setelah itu diumumkan bahwa ada 4 calon lain ikut mendaftar. Kemudian saat ujian di sesi pertama dan hanya ada 2 peserta yang datang yakni saya dan calon yang jadi ini, sedangkan yang dua tidak datang. Hasil tes saya (CAT-red) 54 dari 70 sedang teman saya hanya mengaku hasil CATnya 50. Beberapa hari kemudian saya baru dapat kiriman soft file nilai akumulasi 58 dan kompetitor saya tadi 71. Padahal untuk ujian komputer kami berdua merasa hasil ujian belum terupload karena saat itu koneksi down.”

“Di sini saya merasakan keanehan kalau memang hanya nilai CAT yang keluar mengapa nilai kawan saya tadi bisa melebihi jumlah nilai maksimal,” ucapnya dengan heran.

“Berarti nilai saya tiba-tiba tambah 4 sedang nilai dia tambah 21 padahal nilai ujian praktek Komputer sama-sama tidak terupload, sambung perempuan yang akrab dipanggil Rency.

Ia menceritakan, bahwa pengumuman hasil diberitahukan panitia lewat seluler pada pagi harinya. dan memang sih mungkin ada pengumuman yang ditempel di kantor desa tapi karena saya ada kegiatan karang taruna di Brenggolo maka tidak sempat lihat.

“Sebelum mendaftar ujian, saya mendengar dari seseorang yang mengatakan kalau mau berhasil ‘sowan’ saja ke pak lurah. Sekaligus diberitahu kalau mau lulus harus siap 1 milyar, dan kabar itu yang menyebabkan banyak calon peserta yang akhirnya urung mendaftar ujian penyaringan perangkat desa,” ucapnya.

Baca Juga: Ini dia Daftar Kekayaan Ridwan Kamil Menjelang Akhir Masa Jabatan

Rency mengatakan, “Saat saya tanya panitia kenapa yang ikut ujian hanya dua orang padahal yang mendaftar 4 orang yang secara administrasi lolos. Dan dijawab panitia kala itu bahwa kedua orang itu menolak datang dan panitia tersebut terlihat bingung.”

“Selebihnya lagi setelah pelantikan perangkat desa, ada seorang panitia mendatangi rumahnya dan yang bersangkutan minta difoto seolah-olah sedang memberikan amplop dengan alasan untuk melengkapi LPJ, saya lihat sepertinya amplop kosong atau mungkin amplop hasil nilai, saya tidak tahu karena tidak ditunjukkan isinya,” bebernya.

Hal lain juga diungkapkan Nur Afifah warga Dusun Tegalrejo, Desa Wonorejo, Kecamatan Ngadiluwih.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah