Network
Kejadian ini juga menimbulkan perbincangan mengenai fenomena yang semakin populer, yaitu batas yang samar antara dunia nyata dan dunia di platform sosial. Beberapa pengikut sepertinya ingin mencari sensasi dan ketenaran dengan tindakan yang mencolok dan kontroversial.
Ahli juga memberikan pandangan tentang hal ini. Nathan Brandon, seorang ahli psikologi yang memiliki lisensi, mengungkapkan kepada USA Today bahwa
“Ketidakpedulian terhadap ruang pribadi dan kemauan untuk menyakiti orang lain menunjukkan adanya kegagalan signifikan dalam empati dan pemahaman,” kata Nathan Brandon dilansir Pikiran-Rakyat.com Selasa 01 Agustus 2023.
Sebelumnya, Cardi B juga telah dilaporkan melemparkan mikrofonnya ke seorang DJ yang diduga memotong lagunya di konser sebelumnya di Drai's Beachclub, menurut laporan di TikTok. Namun, perwakilan Cardi belum memberikan tanggapan resmi atas insiden tersebut.
Perlu dicatat bahwa kejadian semacam ini bukanlah hal baru dalam dunia pertunjukan musik. Di masa lalu, penonton telah melakukan tindakan serupa, seperti menyalakan kembang api dan bahkan melempar benda-benda berbahaya ke arah para musisi, seperti yang terjadi pada gitaris Led Zeppelin Jimmy Page pada tahun 2004 dan David Bowie yang mengalami insiden serupa dengan sebuah permen lolipop.
Cardi B bukanlah satu-satunya artis yang pernah mengalami tindakan serupa. Bebe Rexha juga mengalami cedera saat seorang penonton melemparkan ponselnya ke arahnya selama konser di New York City pada bulan Juni. Ponsel tersebut mengenai wajahnya dan menyebabkan Robekan pada alisnya, sehingga harus dijahit.
Kejadian-kejadian semacam ini menunjukkan pentingnya memastikan keselamatan dan kenyamanan bagi semua pihak dalam pertunjukan musik, termasuk para artis dan penonton.
Diharapkan, dengan meningkatnya kesadaran akan risiko dan konsekuensi dari tindakan semacam ini, para penggemar dapat lebih bijak dan menghargai batas-batas pribadi dalam momen-momen hiburan ini.
