Berikut Jenis, Niat dan Tata Cara Itikaf di Akhir Bulan Ramadan Menurut Nahdlatul Ulama atau NU

18 Maret 2023, 00:29 WIB
Ilustrasi seseorang membaca niat. /Pixabay.com/Aamiraimer /

Okeflores.com - Itikaf adalah salah satu ibadah sunnah dan termasuk upaya dalam menggapai lailatul qadar di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.

Itikaf secara istilah artinya adalah berdiam diri di masjid dengan niat yang khusus. Itikaf juga bisa menjadi wajib jika dinadzarkan.

Rasulullah SAW juga menganjurkan para sahabatnya untuk lebih giat melaksanakan itikaf di sepuluh hari bulan Ramadhan karena memiliki keutamaan yang luar biasa.

Dilansir Okeflores.com dari Nadhlatul Ulama dalam NU Online, berikut jenis dan tata cara I'tikaf.

1. Jenis Itikaf

I'tikaf ada tiga:

1. i’tikaf mutlak,
2 i’tikaf terikat waktu tanpa terus-menerus,
3. i’tikaf terikat waktu dan terus-menerus.

2. Niat Itikaf
I’tikaf mutlak walaupun lama waktunya cukuplah berniat sebagai berikut:

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ للهِ تَعَالَى

Artinya, “Aku berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah.”

Sedangkan i’tikaf yang terikat waktu, selama satu bulan misalnya, niatnya adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَوْمًا/لَيْلًا كَامِلًا/شَهْرًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya, “Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu hari/satu malam penuh/satu bulan karena Allah.”

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا

Artinya, “Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut karena Allah.”

Sementara niat i’tikaf yang dinadzarkan adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى

Artinya, “Aku berniat i’tikaf di masjid ini fardhu karena Allah.”

نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا فَرْضًا للهِ تَعَالَى

Artinya, “Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut fardhu karena Allah.”

3. Syarat i'tikaf:

beragama Islam
berakal sehat
bebas dari hadas besar.

4. Hal-hal yang membatalkan i'tikaf:

- Berhubungan suami-istri,
- Mengeluarkan sperma,
- Mabuk yang disengaja,
- Murtad,
- Haid dan nifas selama waktu i’tikaf cukup dalam masa suci biasanya,

5. Adab saat mengerjakan I’tikaf:

- Berdoa.
- Membaca dzikir.
- bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
- Membaca Al Quran ataupun Hadis.
- Jangan menyibukkan diri dengan perkataan dan perbuatan tidak bermanfaat.
- Mengharap ridho dari Allah disertai niat yang bersih.
- Sedikit makan, minum, dan tidur agar lebih khusyu’.
- Menjaga kebersihan dan kesucian diri serta tempat itikaf.

***

 

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id

Tags

Terkini

Terpopuler