Ahlli Sebut Ini Bahaya yang Akan Muncul Bagi Perokok Pasif Vape, Perlu Waspada

20 Maret 2023, 11:21 WIB
Ahlli Sebut Ini Bahaya yang Akan Muncul Bagi Perokok Pasif Vape, Perlu Waspada /Ilustrasi/

 

Okeflores.com-Gambaran vape.Menurut Dr. dr Erlina Burhan, SpP(K), MSc, seorang dokter spesialis paru-paru, perokok vape dan orang-orang di sekitarnya dapat terkena paparan nikotin dan bahan kimia lain yang bersifat karsinogenik.

Bahan kimia ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran napas dan paru-paru, serta menyebabkan radang dan sesak napas, seperti yang dikutip dari okeflores.com dari Antara pada Selasa, 24 Januari 2023.

Nikotin adalah zat yang dapat menyebabkan kecanduan, sedangkan bahan lain yang terkandung dalam vape, seperti propylene glikol dan gliserin, dapat merusak saluran napas dan paru-paru.

Bahan lain seperti logam berat dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru dan jantung, merusak sel, dan bersifat karsinogenik.

Selain itu, bahan seperti formaldehid, aldehid, Particulate Matter (PM), nitrosamin, dan silikat juga memiliki dampak serupa pada tubuh.

Terdapat risiko luka bakar akibat penggunaan vape atau rokok elektrik, terutama karena baterai litium pada produk tersebut.

Dr. Erlina menegaskan bahwa rokok elektrik atau vape memiliki kandungan bahan toksik yang sama dengan rokok konvensional dan terbukti toksik terhadap saluran pernapasan dan paru-paru, sehingga tidak dapat dikatakan aman.

Meskipun kadarnya lebih rendah dari rokok biasa, pengguna sering kali terperangkap oleh anggapan bahwa vape lebih aman karena tingkat toksisitasnya lebih rendah.

Namun, jika sering digunakan, kadarnya akan sama dengan satu batang rokok konvensional.

Dr. Erlina tidak merekomendasikan penggunaan vape sebagai alternatif untuk berhenti merokok, karena vape juga memiliki potensi membuat penggunanya kecanduan.

Menurutnya, berhenti merokok harus dilakukan untuk

Sementara itu, untuk bahan lainnya seperti heavymetals bisa menginflamasi paru-paru, jantung, merusak sel dan bersifat karsinogen.

Selain itu, zat formaldehide, aldehyde, Particulate Matter (PM), nitrosamin, serta silikat punya dampak yang serupa pada tubuh.

Baca Juga: Menurut Ahli Begini Cara Memperkenalkan Jamu pada Anak

Risiko terjadinya luka bakar akibat vape atau rokok elektrik juga menghantui penggunanya, kata Erlina, hal itu diakibatkan oleh baterai litium pada produk tersebut.

Erlina juga menegaskan bahwa rokok elektrik atau vape memiliki kandungan bahan toksik sama seperti rokok konvensional. Produk tersebut terbukti toksik terhadap saluran pernapasan dan paru-paru, sehingga tidak bisa dikatakan aman.

Namun karena kadarnya lebih rendah dari rokok biasa, orang-orang banyak terperangkap dan berpikir bahwa vape lebih aman karena tingkat toksisitasnya lebih rendah, sehingga sering digunakan.

Baca Juga: Ternyata Alat untuk Mendeteksi Human Papillomavirus atau HPV Penyebab Kanker Serviks, Karya Anak Bangsa

"Kalau sering dihisap, nanti kadarnya akan sama dengan satu batang rokok konvensional," ujar Erlina.

Dia juga tidak menyarankan vape digunakan sampai terbukti benar-benar aman dan tidak merekomendasikan vape sebagai alternatif untuk memulai berhenti merokok. Menurutnya, vape atau rokok elektrik juga memiliki potensi membuat penggunanya kecanduan.

Erlina menjelaskan, tidak bisa berhenti merokok itu sudah menjadi bukti bahwa seseorang sudah mengalami kecanduan.

Berhenti merokok itu untuk seterusnya tidak merokok, bukan beralih. Selain rasa asam di mulut, tanda lain bahwa seseorang kecanduan rokok adalah merasa gelisah karena tubuh yang kekurangan nikotin.***

 

Editor: Sastriana Jedaun

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler