Hati-hati !! Bagi Penderita Diabetes Jangan Salah Memilih Jenis Madu

25 Maret 2023, 10:50 WIB
Madu merupakan bahan alamiah yang dihasilkan oleh lebah madu (Apis mellifera) dari nektar bunga. Ada sekitar 300 jenis madu /Pixabay/

 

Okeflores.com- Madu merupakan bahan alamiah yang dihasilkan oleh lebah madu (Apis mellifera) dari nektar bunga. Ada sekitar 300 jenis madu yang jenisnya bergantung dari asal bunga.

Madu dari jenis bunga inilah yang harus diperhatikan konsentrasi kandungan fruktosa di dalamnya.

Beberapa faktor, seperti asal geografi, iklim, lingkungan, dan cara memprosesnya, juga akan mempengaruhi kandungan di dalam madu.

Cara penyimpanan madu juga dapat mempengaruhi reaksi kimia yang berbeda, seperti fermentasi, oksidasi, dan proses termal.

Madu juga kaya akan protein, enzim, asam amino, lemak, vitamin, mineral, senyawa flavonoids, dan senyawa fenolik.

Baca Juga: Mengenal Jenis Penyakit Tifus, Gejala dan Cara Mengobatinya

Karbohidrat yang terdapat dalam madu dikaitkan dengan peningkatan indeks glikemik sehingga penting untuk memperhatikan efeknya, terutama bagi penderita diabetes melitus.

Selain terkenal karena rasanya, madu juga menyimpan banyak kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan seperti sebagai antioksidan, anti-inflamasi, antibakterial, dan membantu dalam proses penyembuhan luka.

Menurut Omotayo Erejuwa, madu yang lebih gelap mempunyai antioksidan yang lebih tinggi daripada yang lebih muda warnanya. Efeknya sebagai antioksidan terjadi pada plasma darah, sel darah merah, jaringan, dan organ seperti liver, pankreas, ginjal, dan mata.

Baca Juga: Gelajala Tifus Salah Diantaranya Sanitasi Buruk dan Konsumsi Air Kotor

Madu sebagai anti-inflamasi bekerja dengan cara menekan inflamasi dan stres oksidatif sehingga dapat mengurangi komplikasi makro dan mikrovaskular yang diakibatkan oleh diabetes melitus seperti penyakit jantung.

Selain dikonsumsi, madu juga dapat digunakan secara topikal pada luka diabetik dalam proses penyembuhan.

Penggunaannya sebagai agen topikal lebih menguntungkan daripada penggunaan agen topikal lain karena sampai saat ini belum dilaporkan adanya resistensi madu terhadap mikro-organisme.

Baca Juga: 5 Manfaat Lidah Buaya Bagi Kesehatan, Salah Satunya Dapat Memperbaiki Pencernaan

Dilansir okeflores.com dari Journal Trends in Food Science & Technology Rohit Sharma dkk (2020) melaporkan bahwa madu alami juga dapat memperbaiki metabolisme lemak, mengurangi berat badan, mengurangi kadar kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), trigliserida, dan meningkatkan kadar high-density lipoprotein (HDL).

Sebagai nutrisi dan suplemen, madu juga memiliki peran penting dalam pemulihan kesehatan, perbaikan fungsi sel, mengatur metabolisme dan fungsi sistem saraf, sistem kardiovaskular, sistem muskuloskeletal, mencegah proses degeneratif, mencegah komplikasi, serta meningkatkan kualitas hidup pada penderita diabetes.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa madu mempunyai banyak sekali manfaat, seperti sebagai antidiabetes, antihiperglikemik, imunomodulator, antioksidan, anti-inflamasi, antihipertensi, hipolipidemik, hepatoprotektor, kardioprotektor, antikanker, dan juga dapat menurunkan berat badan sehingga penderita diabetes melitus dapat mengonsumsi madu sebagai pengganti gula.

Namun, hingga saat ini masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai jenis madu terbaik dan seberapa banyak boleh dikonsumsi penderita diabetes sehingga mereka tetap perlu memperhatikan jumlah madu yang dikonsumsi.

Penderita diabetes disarankan untuk memilih jenis madu alami yang murni, organik, mentah, dan tanpa pemanis tambahan. Mereka juga perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.***

 

Editor: Sastriana Jedaun

Tags

Terkini

Terpopuler