CERITA HOROR! Pocong Teror Penduduk di Bandung, Begini Kisahnya...

1 Mei 2023, 09:04 WIB
Mengerikan! Cerita Seram Teror Pocong Menakutkan Penduduk di Bandung. /ANTARA

CERITA HOROR, OKE FLORES.COM -Kisah menyeramkan ini dimulai dari seorang muda bernama Aceng yang hidup sendirian di rumah sewanya di Bandung selama lima belas tahun.

Aceng berprofesi sebagai pekerja kontrak di Kota Bandung. Dari penghasilannya, ia mampu membiayai kebutuhan hidupnya tanpa bergantung pada orang lain.

Pada awal tahun 2020, ketika wabah virus covid-19 sedang melanda, Aceng tiba-tiba merasa tidak sehat.

Baca Juga: SERAM! Kuntilanak Teror Ibu Rumah Tangga Menjelang Matahari Terbit, Berikut Kisahnya...

Tetangganya curiga terhadap Aceng karena gejala yang ia alami mirip dengan gejala covid-19 pada saat itu.

Tanpa diketahui oleh Aceng, Agus dan Toni, yang merupakan tetangganya, melaporkan kejadian tersebut ke rumah sakit.

Baca Juga: Kisah Menyeramkan Mendaki Gunung Manglayang Bandung, Terjebak dan Temukan Dunia Gaib Jin Muslim.

Tak lama kemudian, terdengar suara ambulance menuju kontrakan tersebut seperti yang diungkapkan dalam video di kanal YouTube yang menegangkan.

Teman-temannya meyakinkan Aceng untuk mendapatkan perawatan intensif.

Meskipun sempat masuk ke dalam ambulance, saat tiba di rumah sakit, Aceng kabur dan kembali ke kontrakannya.

Ini membuat Agus dan Toni terkejut. Mereka berusaha meyakinkan Aceng untuk mendapatkan perawatan, tetapi Aceng menolak dengan tegas.

Tekanan dari penduduk sekitar semakin meningkat bagi Agus dan Toni. Mereka khawatir akan terkena Covid-19.

Baca Juga: KPK Tetapkan PJ Gubernur Heru Budi sebagai tersangka korupsi 349 triliun, Cek Fakta Disini!

Akhirnya, disepakati untuk memaksa masuk ke dalam kontrakan Aceng.
Toni mencari di setiap sudut rumah dan menemukan Aceng dalam keheningan di atap.
Di sinilah hal mengerikan mulai terjadi.

Perlahan-lahan Toni mendekati Aceng dan membujuknya dengan lembut.
“Saya nggak covid Ton,” kata Aceng terbata-bata.

“Iya, saya paham. Tapi lebih baik ke rumah sakit dulu supaya dapat perawatan,” ucap Toni.
Tidak terduga, Aceng berlari di atap tempat tinggalnya untuk melarikan diri.
Saat ia berusaha melompati rumah, tiba-tiba ia tergelincir dan jatuh ke tanah.

Baca Juga: Jeep Tua Milik Warga Bandung Ini Sering Nyala Sendiri Tiap Malam...

Aceng meninggal seketika dengan tubuhnya yang tergeletak bersimbah darah. Kepalanya hampir pecah akibat benturan keras dengan tanah.

Agus, Toni, dan penduduk sekitar tidak berani menolong Aceng. Mereka memanggil ambulans untuk mengurus jenazahnya.

Pihak fasilitas kesehatan memberikan berita kepada Agus bahwa Aceng telah meninggal akibat trauma kepala yang hebat dan tidak terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Kapal Wisata Milik BPOLBF Tidak Berizin, Marsel Ahang Sebut Direktur BPOLBF Sakit Jiwa

Tiba-tiba mereka semua menyesal karena tidak mempercayai Aceng.

Setelah pemakaman jenazah Aceng, suasana di desa tersebut menjadi gugup dan banyak tindakan teror dilakukan.

Di malam pertama, seorang pedagang makanan yang sedang lewat di depan rumah kontrakan Aceng menerima pesanan Nasi goreng dari beliau.
Setelah pesanan selesai, Aceng tidak mengambilnya.

Baca Juga: Kapal Wisata Milik BPOLBF Tidak Berizin, Marsel Ahang Sebut Direktur BPOLBF Sakit Jiwa

Pedagang makanan mengeluh kepada istri Agus yang kebetulan berada di sekitarnya.

“Benar-benar?,” kata istri Agus.

Ia kemudian menjelaskan kepada pedagang makanan tersebut bahwa Aceng telah meninggal dunia pada malam sebelumnya.

Di malam kedua ketika waktu sedang menuju magrib, Toni yang telah menyelesaikan pekerjaannya mendengar ketukan pada tembok.

Baca Juga: KPK Tetapkan PJ Gubernur Heru Budi sebagai tersangka korupsi 349 triliun, Cek Fakta Disini!

"Tidak ada lagi pekerjaan yang harus dilakukan, mari pulang!" teriak Toni.

Namun, ketukan itu masih terus terdengar. Toni pun mendekati sumber suara tersebut dan melihat sebuah sosok yang gelap di tempat kerjanya.

Ketika ia mengamati dengan lebih teliti, ia menemukan sosok hantu yang sedang menghantamkan kepalanya ke dinding.

Hantu itu kemudian berpaling ke arah Toni, yang sangat terkejut karena yang dilihatnya adalah pocong Aceng yang menangis dengan darah hitam.

Baca Juga: KPK Tetapkan PJ Gubernur Heru Budi sebagai tersangka korupsi 349 triliun, Cek Fakta Disini!

Pada malam ketiga, kabar menyebar dan banyak penduduk yang mengetahui tentang teror pocong Aceng.

Mereka lalu bergotong royong mengosongkan rumah Aceng dan membersihkan semua barang miliknya.

Saat salah satu warga memasukkan sprei, bantal, dan bantal ke dalam truk bak terbuka, dia berteriak histeris melihat pocong yang ditumpuk tinggi dengan barang-barang milik Kasatu.


"Aku melihat Pocong Aceng di Autokram," ucapnya terbata-bata. 
Warga kemudian mengecek barang-barang tersebut dan tidak ditemukan apapun.

Masuk hari keempat, teror semakin meluas. Warga tidak berani untuk keluar rumah saat malam.

Baca Juga: 6 Film Horor Terseram Sepanjang Masa, Salah satunya Sewu Dino Berani Menontonnya?

Saat warga tertidur, terdengar ketukan di banyak pintu. Ketika saya membuka pintu, tidak ada seorang pun di sana, hanya bau kapur barus yang kuat.

Tidak hanya satu rumah, hampir satu RT mengalami kejadian yang sama.

Saat memasuki malam kelima, rumah Agus tiba-tiba menjadi gelap. Dia menyalakan lilin dan meletakkannya di sudut rumah. 

Agus hendak meletakkan lilin di lantai kamarnya ketika tiba-tiba lilin itu padam seperti ada yang meniupnya.

Dicoba beberapa kali hingga akhirnya lilin bisa menyala.

Baca Juga: Download Video TIKTOK Tanpa Aplikasi dan Watermark 2023 di SnapTik, SSSTikTok, atau Tikmate Paling Dicari....

Saat Agus berbalik, dia melihat Pocong melompat di tempat tidurnya. Dia melihat wajah merahnya berlumuran darah.

Ia berlari sambil berteriak membangunkan istri dan anaknya. Menjelang malam keenam, Toni dan warga rutin melakukan patroli keamanan.

Saat melewati kediaman Aceng, mereka dilempari batu dari atap rumah. 
“Ton, ada yang lempar kerikil dari atas,” kata seorang warga.
Mereka berani melihat ke atas.

Baca Juga: KPK Tetapkan PJ Gubernur Heru Budi sebagai tersangka korupsi 349 triliun, Cek Fakta Disini!

Ia melihat sosok Pocong Aceng menunduk dengan mata merah berdarah.

Kemudian Pocong menertawakannya.

Teror berlanjut hari demi hari. Pada hari ketujuh, saat hendak melaksanakan salat Subuh, Ustadz mendengar suara gaduh di area wudhu di samping masjid. 

Dengan jelas, ustadz itu dapat mendengar suara tangisan dari keranda mayat.

Usai sholat subuh, ustadz mengajak seluruh warga untuk berziarah ke makam Aceng kemudian mendoakannya.

Karena warga mendoakan almarhum Aceng, tak ada lagi teror pocong di kampung itu. *** 

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler