Meresahkan ! 1,5 Ton Sampah Berserakan di Gunung Gede Pangrango

9 Agustus 2023, 10:47 WIB
Foto: Gunung Gede Pangrango /


OKE FLORES.com- Sampah merupakan masalah dalam kehidupan setiap orang. Tidak hanya di perkotaan, masalah ini juga ada di alam. Awal tahun 2022 ini, 1,5 ton sampah diangkut oleh 100 relawan dari Gunung Gede-Pangrango, Cianjur, Jawa Barat. Sebagian besar didominasi oleh kemasan mie instan dan botol plastik.

Setahun kemudian, pada awal Maret 2023, gunung tersebut menjadi viral karena sampah berserakan. Dalam video yang dibagikan akun Twitter @LokalPendaki pada 8 Maret 2023, terlihat tong sampah berserakan di sepanjang jalur pendakian, dengan posisi plastik bekas kemasan makanan mendominasi.

Sampah di alam bebas dan cara mengatasinya

Melansir Pikiran-rakyat.com, Rabu, 9 Agustus 2023, pendaki senior dan ketua tim Eiger Adventure Services (EAST) Galih Donikara percaya bahwa dibutuhkan konsistensi dan konsistensi untuk menciptakan gunung tanpa limbah atau zero waste di gunung tersebut. Dia mengatakan eksterior dapat dijaga kebersihannya melalui aturan manajemen yang ketat. Ia merasa jika dulu pendaki diminta untuk membawa kembali sampah yang dibawanya, sudah saatnya mengedukasi pendaki agar tidak membawa sampah kembali ke alam liar.

Baca Juga: Berikut Ini Makanan Rendah Karbohidrat, Baik untuk Kesehatan Tubuh

“Kesadaran itu harusnya datang dari para pendaki, ditambah dengan ketegasan sama pos pendaki gunungnya," ujar dia, ''karena sebenarnya pendaki gunung itu seperti tukang pos, kalau tidak boleh tentu tidak akan bisa lakukan"

Galih mengatakan ada hikmah dari pengelolaan Gunung Kembang, Wonosobo, Jawa Tengah. Sekitar tiga tahun lalu, timnya bahkan bermitra dengan kurator gunung yang berada di ketinggian 2.340 meter di atas permukaan laut itu.

Baca Juga: Hal Penting yang Harus Diperhatikan Saat Mendaki Gunung Gede-Pangrango

"Eiger belajar dari mereka bagaimana mengelola gunung dan saya terkejut bahwa para pengelola sangat konsisten. Bagi mereka, tidak masalah jika gunung itu tidak terkenal, yang penting gunung itu tetap bersih," ujarnya. ujarnya saat ditemui di kantor TIMUR, Jalan Sumatera, Bandung, Jawa Barat, belum lama ini. Dalam kesempatan itu, jelasnya, diperlukan tekad yang kuat jika ingin gunung-gunung di Indonesia tetap asri.

“Kalau kita mau disiplin, mau bersih, mau beretika dan bertanggung jawab. Saya kira gunung-gunung di Indonesia akan bersih. Menyedihkan ketika ada orang asing yang mengatakan 'jangan takut tersesat di pegunungan Indonesia, ikuti sampah,'" jelas manajer EAST.

Menurutnya, petualangan zero waste mountain atau zero waste harus menjadi gaya hidup para pendaki. Sehingga bisa dibudidayakan. Jadilah pendaki yang bersih, bertanggung jawab, beretika dengan tidak membawa sampah ke atas gunung agar tidak mencemari gunung. Ia juga berharap agar organisasi atau komunitas pecinta alam dapat mengedukasi anggotanya tentang kebersihan di alam.

Edukasi di Gunung Kembang

Galih mengatakan mengelola Gunung Kembang melalui Blembem telah melakukan beberapa hal menarik. Pendaki yang mencapai ketinggian 2.340 meter di atas permukaan laut itu, kata dia, sesampainya di base camp harus beristirahat sejenak untuk menyesuaikan diri.

“Saat menguji materi untuk kemampuan beradaptasi, saat materi diuji, ilmu diberikan,” ujarnya, “jadi dalam empat tiga tahun terakhir ini tidak ada kecelakaan, tidak Ayo mengungsi ke Gunung Kembang, keseleo, kedinginan, lapar.”

Ia mengatakan, Pemprov Gunung Kembang telah meminta para pendaki untuk tidak membawa sampah ke atas gunung. Pendaki diminta untuk memindahkan makanan atau minuman kemasan dalam wadah yang dapat digunakan kembali. Pendaki kawakan itu mengungkapkan bahwa adaptasi iklim, peralatan dan perbekalan perlu diperiksa di setiap stasiun pendakian. ***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiran Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler