Dengarkan Penjelasan Para Ahli: Benarkah Deodoran Menyebabkan Kanker Payudara?

25 Oktober 2023, 10:56 WIB
Ilustrasi seseorang menggunakan deodoran./ANTARA/Pixabay/DaModernDaVinci /

OKE FLORES.COM - Kanker payudara adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh banyak wanita di seluruh dunia.

Meskipun penyebab pasti kanker payudara belum sepenuhnya dipahami, banyak spekulasi dan mitos yang beredar tentang faktor risiko yang mungkin berkontribusi pada perkembangan penyakit ini.

Salah satu mitos yang telah beredar cukup lama adalah bahwa penggunaan deodoran atau antiperspiran bisa meningkatkan risiko kanker payudara.

Baca Juga: Berkumur dengan Air Garam: Cara Ampuh Mengatasi Lidah yang Terasa Seperti Terbakar Paling Ampuh

Namun, apakah klaim ini didukung oleh bukti ilmiah yang kuat? Mari kita dengarkan penjelasan para ahli seperti yang dilansir dari Sonora.id, Rabu, 25 Oktober 2023:

Mitos yang Beredar

Sejak beberapa tahun terakhir, telah ada keprihatinan tentang kandungan aluminium dalam deodoran dan antiperspiran. Aluminium digunakan dalam produk-produk ini untuk membantu mengurangi keringat dan bau badan. Beberapa teori mengklaim bahwa aluminium dapat meresap ke dalam kulit melalui pori-pori dan menumpuk dalam jaringan payudara, sehingga meningkatkan risiko kanker payudara. Namun, penjelasan dari para ahli medis dan penelitian ilmiah menunjukkan bahwa klaim ini tidak didukung oleh bukti yang kuat.

Penjelasan Para Ahli

Para ahli kesehatan dan peneliti medis telah melakukan banyak studi ilmiah untuk mengevaluasi hubungan antara penggunaan deodoran atau antiperspiran dengan risiko kanker payudara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada bukti yang kuat yang mendukung klaim bahwa deodoran atau antiperspiran menyebabkan kanker payudara.

Penjelasan para ahli termasuk beberapa poin kunci:

Baca Juga: Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup: Lengkap dengan Cara Membaca

  1. Kulit sebagai Penghalang: Kulit adalah organ terbesar tubuh manusia dan berfungsi sebagai penghalang yang baik. Sebagian besar senyawa dalam deodoran dan antiperspiran tidak dapat menembus kulit secara signifikan.

  2. Tidak Ada Hubungan Penyebab dan Akibat: Studi yang telah dilakukan tidak menemukan hubungan kausal antara penggunaan deodoran dan antiperspiran dengan risiko kanker payudara.

  3. Kurangnya Konsistensi: Data dari berbagai penelitian tidak konsisten dalam menunjukkan adanya peningkatan risiko kanker payudara akibat penggunaan deodoran atau antiperspiran.

  4. Penelitian yang Luas: Organisasi kesehatan terkemuka seperti American Cancer Society dan National Cancer Institute telah meninjau bukti ilmiah yang ada dan menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang cukup kuat untuk menetapkan hubungan antara penggunaan deodoran atau antiperspiran dengan kanker payudara.

Faktor Risiko Sebenarnya

Sementara penggunaan deodoran atau antiperspiran tidak terkait dengan risiko kanker payudara, ada faktor-faktor risiko yang telah terbukti berkontribusi pada perkembangan penyakit ini. Beberapa faktor risiko utama termasuk:

  1. Genetik: Riwayat keluarga dengan kanker payudara dapat meningkatkan risiko seseorang.

  2. Usia: Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia.

  3. Hormon: Perubahan hormon, seperti menarche (periode pertama) yang terlambat atau menopause yang terlambat, dapat mempengaruhi risiko.

  4. Gaya Hidup: Faktor-faktor seperti konsumsi alkohol, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik dapat berkontribusi pada risiko kanker payudara.

Klaim bahwa deodoran atau antiperspiran menyebabkan kanker payudara adalah salah satu mitos yang tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Para ahli kesehatan dan peneliti medis telah menyelidiki masalah ini dan menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan produk tersebut dengan risiko kanker payudara.

Namun, penting untuk tetap waspada terhadap faktor risiko kanker payudara yang telah terbukti, seperti riwayat keluarga, usia, dan faktor gaya hidup. Perhatikan juga saran dari para ahli kesehatan mengenai deteksi dini dan pemeriksaan payudara yang rutin, karena deteksi dini adalah kunci untuk pengobatan yang lebih efektif.

Jadi, Anda dapat menggunakan deodoran atau antiperspiran dengan keyakinan bahwa produk ini tidak terkait dengan risiko kanker payudara. Fokuslah pada faktor risiko yang dapat Anda kendalikan, seperti menjaga pola makan sehat, berolahraga, dan menjalani gaya hidup yang seimbang untuk menjaga kesehatan payudara Anda.***

 

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: sonora.id

Tags

Terkini

Terpopuler