Kenapa Anak Sering Sakit? Ternyata, Ini 5 Penyebabnya!

7 November 2023, 13:48 WIB
Foto: Kenapa Anak Sering Sakit? Ternyata, Ini 5 Penyebabnya! /Pexels/Mart Production

OKE FLORES.COM - Saat anak demam, ia merasa tidak nyaman dan sering depresi. Orang tua pasti sedih dan takut jika anaknya demam. Namun demam bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala suatu penyakit.

Oleh karena itu, sebaiknya para ayah dan ibu memahami penyebab dan cara mengatasi demam pada anak agar tidak panik dengan penyakit ini.

Mengutip Hallo Sehat, Selasa 07 November 2023, tentunya kita tidak menginginkan hal seperti ini terjadi pada anak. Untuk lebih memperhatikannya, yuk, simak beberapa poin kenapa anak sering sakit berikut ini.

Baca Juga: Intip Deretan Zodiak yang Paling Beruntung Soal Percintaan di Bulan November ini

Penyebab anak sering sakit

Demam merupakan kondisi yang umum terjadi pada anak-anak. Demam sendiri bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit. Umumnya demam merupakan gejala pilek, batuk, diare parah, atau demam berdarah.

Padahal, demam merupakan reaksi tubuh untuk melindungi diri. Saat Anda demam, itu artinya tubuh Anda sedang menunjukkan ada sesuatu yang “menyerangnya”, entah itu virus, virus, atau yang lainnya. Hal ini membuat tubuh terasa lebih baik.

Saat ini, jika tubuh tidak menunjukkan “peringatan”, Anda mungkin tidak menyadari bahwa tubuh sedang diserang. Akibatnya, penyakit ini terus tidak terdiagnosis sehingga tidak bisa diobati dengan cepat.
 
Oleh karena itu, kuat tidaknya pertahanan atau ketahanan tubuh manusia terhadap serangan ini dapat ditentukan oleh banyak faktor. Mulai dari status gizi, lingkungan, atau adanya penyakit menyebabkan penurunan aktivitas sistem kekebalan tubuh. Selain itu, perubahan iklim ekstrem juga berdampak pada sistem pertahanan tubuh.
 
Saat ini, iklim berubah dengan cepat. Kalau siang panas sekali, kalau siang bisa turun hujan tiba-tiba. Faktanya, perubahan suhu dan suhu dingin yang terus-menerus ini juga bisa membuat tubuh Anda sedikit "overaktif".
 
Baca Juga: Susu Kedelai Aroma Pandan Jahe: Minuman Sehat dengan Sentuhan Tradisional
 
Akibatnya, tubuh anak bereaksi dengan menimbulkan demam atau gejala lain yang membuat tubuhnya tidak mampu mengatasinya dengan baik. Nah, hal itulah yang biasa terjadi pada anak yang sakit.

Waktu yang tepat untuk periksa ke dokter

Sebagai orang tua, Anda mungkin belum mengetahui perbedaan antara demam biasa dan masalah kesehatan serius.

Hal yang perlu diingat saat anak demam adalah memastikan ia tetap mau makan dan minum seperti biasa. Selama anak masih aktif, senang dan mau makan dan minum, tidak perlu ke dokter.

Sedangkan jika kondisi anak tidak kunjung membaik dalam 3 hari, segera dapatkan pertolongan medis. Namun, segera periksakan ke dokter, tanpa menunggu tiga hari, jika Si Kecil mengalami:

  • Demam tinggi lebih dari 40 derajat Celcius
  • Terlihat lemah dan tidak bertenaga
  • Pucat pasi
  • Susah makan atau minum
  • Gelisah dan rewel
  • Mengalami penurunan kesadaran

Perawatan rumahan untuk menurunkan demam anak

Seperti disebutkan di atas, demam merupakan salah satu keluhan paling umum pada anak-anak. Sebelum memeriksakan diri ke dokter, saya sarankan Anda melakukan beberapa hal berikut ini untuk menurunkan demam pada anak Anda.

1. Ukur suhu dengan menggunakan termometer

Hal pertama yang dapat Anda lakukan di rumah saat anak Anda demam adalah mengukur suhu tubuhnya dengan termometer. Ingatlah bahwa termometer, ya, bukanlah "METER TANGAN", yaitu Anda mengukur suhu dengan tangan Anda.

2. Minum banyak air

Jika setelah diperiksa suhu tubuh anak lebih tinggi dari 37,5 derajat Celcius, segera berikan ia makanan yang banyak. Pada dasarnya pastikan bayi Anda mendapat cukup air, jangan sampai ia mengalami dehidrasi karena akan memperburuk kondisinya.

3. Berpakaianlah dengan pantas

Hindari mengenakan pakaian yang terlalu besar untuk anak Anda. Pasalnya, pakaian yang terlalu besar dapat membuat demam anak tidak kunjung turun sehingga demam anak bisa tinggi. Sebaiknya kenakan pakaian yang tipis, karena ini memungkinkan panas lebih cepat keluar dari tubuh.

4. Sesuaikan suhu ruangan
 
Biarkan anak beristirahat di ruangan yang suhunya nyaman, tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
 
5. Botol air panas
 
Anda juga bisa membuat kompres hangat untuk membantu menurunkan demam anak Anda. Oleskan air panas ke seluruh tubuh anak. 6. Minum obat Bila anak Anda demam atau sakit kepala, Anda dapat memberikan parasetamol atau mengonsumsi obat bebas di apotik atau apotek terdekat. Anda juga bisa memberi anak balsem khusus dan semprotan/dekongestan hidung untuk membantu meringankan pernapasannya jika ia mengalami gejala batuk dan pilek. Namun, bacalah baik-baik petunjuk penggunaan obat pada label kemasan sebelum memberikannya pada anak Anda berdasarkan gejala yang ada. Jika berbagai cara di atas tidak membuat kondisi anak membaik, atau malah semakin parah, segera bawa ia ke dokter.

Hati-hati ketika pakai obat alami

Beberapa orang tua mungkin memilih menggunakan produk alami untuk mencegah anaknya lebih sering sakit atau sekadar untuk mengatasi berbagai keluhan yang dimiliki anaknya. Namun, ingat. Hal-hal alami tidak selalu baik. Bagi sebagian anak, penggunaan produk alami dapat memperburuk kesehatannya.

Minyak bawang merah merupakan obat alami yang sering digunakan oleh para orang tua untuk meredakan demam, batuk, dan pilek pada anak. Namun tahukah Anda kalau minyak bawang merah tidak dianjurkan untuk mengobati anak-anak?
 
Ya, mengoleskan minyak bawang merah ke seluruh tubuh saat anak sedang demam, batuk atau pilek sangat tidak disarankan karena minyaknya panas. Kalau wanginya sudah wangi, apalagi kalau kena kulit bayi atau anak-anak? Terkadang penggunaan minyak bawang menyebabkan luka bakar.
 
Jadi, hati-hatilah dalam menggunakan obat-obatan alami untuk pengobatan anak

Tips agar anak tidak mudah sakit

Agar anak tidak sering sakit, ada beberapa hal yang perlu dilakukan ortu. Salah satu hal yang paling utama adalah memberikan asupan nutrisi anak.

Ya, dengan memberikan nutrisi yang baik untuk anak, maka Anda telah membantu menjaga kesehatan anak secara menyeluruh. Pastikan kalau makanan yang anak konsumsi setiap hari mengandung gizi seimbang yang terdiri dari zat gizi makro dan mikro seperti karbohidrat, protein,lemak dan vitamin.

Jangan lupa, bantu anak memenuhi asupan cairannya dengan mengingatkan mereka untuk lebih banyak minum air putih atau cairan pengganti yang lain.

Pastikan juga kalau lingkungan bermain anak tidak berbahaya, seperti bebas kuman, asap rokok, dan polusi. Satu hal yang tak kalah penting, lengkapi imunisasi anak agar mereka terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya yang menular di kemudian hari.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat

Tags

Terkini

Terpopuler