Batuk Bisa Makin Parah Jika Konsumsi Makanan Ini

15 November 2023, 13:32 WIB
Foto: Batuk Bisa Makin Parah Jika Konsumsi Makanan Ini //Unsplash/Towfiqu barbhuiya

OKE FLORES.COM - Saat batuk, sebagian orang tetap memakan makanan dan minuman yang diinginkannya karena menganggap batuk hanyalah penyakit ringan. Faktanya, sembarangan makan dan minum bisa membuat batuk semakin parah atau bahkan bertahan lebih lama.

Mengutip Hallo Sehat, Rabu 15 November 2023, The Times of India mengatakan bahwa berbagai makanan dan minuman harus dihindari saat batuk, termasuk makanan dengan suhu ekstrim, gorengan, gula, produk susu, dan kafein. Sebab semua itu bisa menyebabkan batuk berkepanjangan.

Apa saja makanan dan minuman yang dilarang saat batuk?

Baca Juga: 6 Efek Samping Sering Minum Obat Batuk yang Perlu Diwaspadai

Batuk merupakan salah satu cara tubuh membersihkan paru-paru dan saluran pernafasan, serta merupakan refleks pelindung yang dapat mengeluarkan zat-zat yang terhirup seperti debu.

Jika seseorang mengalami batuk, sebaiknya pengobatan dilakukan sesuai gejala dan kondisinya, apakah itu batuk berdahak atau batuk kering.

Namun obat batuk, baik yang dijual bebas (OTC/OTC) maupun obat batuk alami, tidak akan efektif jika beberapa pantangan batuk diabaikan, seperti konsumsi makanan dan minuman berikut ini.

1. Makanan yang digoreng

Makanan yang digoreng sebaiknya dihindari saat batuk, karena minyak yang digunakan untuk menggoreng dapat memperburuk batuk.

Minyak, terutama minyak jelantah yang telah digunakan berulang kali, menghasilkan senyawa akrolein yang menimbulkan rasa gatal yang menyakitkan di tenggorokan.

Selain karena tekstur gorengan yang kasar juga dapat mengiritasi dinding tenggorokan, hal ini juga berdampak lebih serius pada batuk kering. Gorengan juga dapat menyebabkan peningkatan asam lambung dan alergi makanan.

Akibatnya, refluks asam lambung meningkat menyebabkan saluran napas menyempit sehingga menimbulkan refleks batuk.

Baca Juga: Pilihan Cara Meredakan Batuk yang Ampuh dan Aman

2. Minuman yang mengandung kafein

Minuman berkafein sebaiknya dihindari jika terjadi batuk berlebihan, karena kafein dapat menyebabkan asam lambung naik ke tenggorokan.

Kondisi ini dapat menyebabkan tenggorokan gatal dan memperparah masalah batuk, serta tidak kunjung sembuh.

Kafein juga ditemukan dalam teh dan soda, jadi penting untuk membatasinya saat Anda batuk.

3. Makanan olahan

Anda juga bisa mencegah batuk semakin parah dengan menjauhi makanan olahan seperti makanan kemasan, makanan cepat saji, dan keripik.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition, nutrisi berperan penting dalam mendukung sistem kekebalan tubuh, yang melawan infeksi seperti batuk rejan.

Sebaliknya, makanan olahan umumnya tidak padat nutrisi, dan ketika Anda sakit, Anda harus mencoba beralih ke makanan utuh seperti kedelai dan sayuran yang mengandung protein nabati.

4. Makanan memicu alergi

Selain infeksi virus, batuk bisa menjadi gejala reaksi alergi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat dalam makanan.

Beberapa makanan alergi yang dapat memperparah batuk antara lain makanan laut, telur, atau kacang-kacangan.

Selain menyebabkan batuk, terus mengonsumsi makanan yang menyebabkan alergi juga dapat memicu reaksi alergi yang lebih serius seperti kejang dan sesak napas.

Pantangan untuk mencegah batuk semakin parah

Pola hidup tidak sehat juga harus dihindari untuk meminimalkan keparahan batuk. Hingga gejala batuk mereda, hentikan berbagai kebiasaan yang berbahaya bagi kesehatan.

1. Merokok

Asap rokok dapat mengiritasi lapisan tenggorokan dan paru-paru, sehingga memperparah batuk selama masa pemulihan dan bahkan dapat meningkatkan risiko kanker.

Jika Anda batuk karena infeksi saluran pernafasan umum seperti pilek, merokok dapat menyebabkan masalah paru-paru seperti bronkitis.

Tidak hanya perokok aktif yang harus mewaspadai bahaya merokok sambil batuk, perokok pasif juga harus sebisa mungkin menghindari perokok pasif jika ingin batuknya mereda dan terhindar dari komplikasi penyakit pernafasan.

2. Makan banyak di malam hari

Jika Anda sedang batuk, usahakan untuk tidak makan terlalu banyak di malam hari, terutama sebelum tidur.

Makan terlalu banyak sebelum tidur dapat menyebabkan batuk terus-menerus pada penderita penyakit gastroesophageal reflux (GERD), yaitu penyakit asam lambung.

Akibatnya, asam lambung bisa kembali naik ke saluran cerna bagian atas dan menyebabkan iritasi sehingga menimbulkan batuk. Jarak ideal antara makan dan tidur adalah minimal 2 jam.

3. Tidur telentang

Posisi tubuh saat tidur menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi batuk, karena dapat memicu terjadinya batuk malam hari, apalagi jika terdapat lendir.

Posisi tidur ini dapat menyebabkan lendir menumpuk di saluran napas sehingga memicu batuk terus-menerus.

Untuk mencegah batuk, cobalah tidur miring agar lendir bisa keluar.

4. Bekerja terlalu larut

Lembur dan aktivitas berlebihan hingga larut malam, saat badan sedang batuk, juga sebaiknya dihindari.

Kelelahan akibat bekerja berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh yang berperan sangat penting dalam melawan infeksi atau bakteri penyebab batuk.

Jenis makanan yang dianjurkan saat batuk

Berikut ini ada beberapa jenis makanan yang disarankan untuk mengatasi dan meredakan batuk.

  • Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan sehari-hari.
  • Minum obat batuk alami dari campuran madu, teh herbal, dan lemon secara rutin.
  • Mengonsumsi makanan berkuah hangat dan kaya protein, seperti sup ayam. Makanan berkuah membantu mengencerkan dahak yang menyumbat saluran pernapasan. Selain itu, kombinasi sayuran dan kaldu dapat menjadi bahan ampuh yang membantu meredakan inflamasi di saluran napas.
  • Memperbanyak cairan agar terhindar dari dehidrasi sehingga proses penyembuhan bisa berlangsung lebih cepat.

Selain cara di atas, dahak lendir juga bisa diatasi dengan mengonsumsi SILADEX ME.

SILADEX Mucolytic and Expectorant merupakan sirup obat batuk yang tidak mengandung alkohol dan gula sehingga aman bagi penderita diabetes.

SILADEX Mukolitik dan Ekspektoran mengandung bromhexine HCL, guaifenesin sebagai mukolitik dan ekspektoran untuk membantu meredakan batuk ekspektoran dan memperlancar pengeluaran lendir.

Masih banyak lagi varian SILADEX seperti SILADEX Antitusif dalam kemasan berwarna merah yang meredakan batuk tanpa lendir dan alergi sehingga Anda tetap nyaman beraktivitas.

Bila di malam hari Anda mengalami batuk terus menerus dan sulit untuk istirahat gunakan SILADEX DMP dengan kemasan berwarna kuning dan biru. Sedangkan untuk meredakan batuk pilek, Anda bisa menggunakan SILADEX Cough and Cold dengan kemasan biru.

SILADEX Flu dengan kemasan warna ungu cocok untuk membantu meredakan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin-bersin serta batuk berdahak. SILADEX Cough Herbal juga dapat membantu meredakan batuk, menghangatkan dan melegakan tenggorokan.

SILADEX dapat dibeli di apotik, toko obat dan juga di e-commerce favorit Anda.

Dengan menghindari makanan yang dilarang saat batuk dan mengonsumsi makanan sehat, sistem imun akan lebih kuat untuk melawan infeksi yang terjadi pada tubuh.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat

Tags

Terkini

Terpopuler