Kupas Tuntas Penyebab dan Gejala Diare Pada Bayi dan Anak

25 November 2023, 17:44 WIB
Foto: Kupas Tuntas Penyebab dan Gejala Diare Pada Bayi dan Anak /

 

OKE FLORES.COM - Meningkatnya frekuensi buang air besar (BAB) menjadi 3 kali atau lebih dalam sehari dengan tekstur tinja yang lebih cair dikenal sebagai diare. Anak-anak juga dapat mengalami kondisi ini.

Diare pada anak termasuk penyakit yang umum. Sebagian besar diare disebabkan oleh virus, tetapi bisa juga disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit.

Alergi, keracunan makanan, penyakit usus, gangguan penyerapan makanan seperti intoleransi laktosa, dan efek samping obat juga dapat menyebabkan diare pada anak-anak selain infeksi.

Baca Juga: Gangguan Mental Sebabkan Gagap, Benarkah?

Penyebab diare (mencret) pada bayi dan anak kecil

Bayi dan anak mengalami diare, yang menyebabkan buang air besar yang lebih sering dan cair daripada biasanya.

Bayi dan anak tidak hanya mencret tetapi juga mengalami gejala diare seperti mual, muntah, dan kadang-kadang demam.

Diare, juga dikenal sebagai mencret, memiliki banyak penyebab, dan kondisi yang berbeda mungkin dialami oleh setiap anak.

Mengutip Hallo Sehat, Sabtu 25 November 2023, berikut adalah beberapa alasan mengapa bayi dan anak dapat mengalami diare.

1. Perubahan gaya hidup

Perubahan pola makan selama masa tumbuh kembang adalah penyebab paling umum mencret pada bayi.

Bayi biasanya mulai mengenal makanan pendamping ASI (MPASI) ketika mereka berusia enam bulan.

Menu MPASI biasa termasuk buah pisang yang dihaluskan oleh ibu, bubur dari biskuit susu, atau bubur nasi.

Anak-anak dapat mengalami diare jika mereka melakukan perubahan pola makan yang signifikan dari makanan cair (susu) menjadi makanan yang lebih padat.

Ini biasanya menunjukkan reaksi sistem pencernaan yang belum terbiasa dengan jenis makanan baru.

Baca Juga: Penyebab Fobia Bisa Muncul beserta Gejala yang Perlu Diketahui

2. Makan banyak makanan tinggi serat

Makanan tinggi serat bisa menjadi penyebab diare pada anak dan bayi. Jenis makanan tinggi seratnya seperti:

  • kacang polong,
  • jagung, dan
  • buah naga atau pepaya.

Diare bisa juga terjadi bila anak sangat suka minum jus buah. Pasalnya, serat makanan dapat melunakkan feses.

Selain itu, mengonsumsi cairan yang berasal dari makanan atau minuman lain dapat menyebabkan feses menjadi lebih lunak atau bahkan menjadi encer.

3. Infeksi bakteri, virus, dan parasit

Bakteri, virus, dan parasit adalah penyebab paling umum diare pada manusia.

Organisme ini dapat bertahan di tubuh manusia selama berjam-jam atau berhari-hari.

Selain itu, virus sampai parasit dapat menempel pada benda-benda di sekitar anak.

Jenis bakteri dan virus yang menyebabkan mencret pada bayi dan anak adalah sebagai berikut:

  • E. coli,
  • Salmonella,
  • Rotavirus,
  • Giardia, dan
  • Cryptosporidium.

Bakteri, virus, dan parasit dapat menginfeksi saluran pencernaan saat masuk ke tubuh.

4. Berbagai macam kegiatan anak

Diare dapat memasuki tubuh anak dengan berbagai cara.

Namun, jalur infeksi yang menyebabkan diare pada anak-anak biasanya melewati aktivitas sehari-hari mereka.

Aktivitas yang menyebabkan diare pada bayi dan anak adalah sebagai berikut.

Minum air atau makan makanan tercemar

Makanan atau minuman yang tercemar dapat membawa kuman ke saluran pencernaan anak.

Kuman yang menyebabkan diare dapat menyebar selama proses produksi, pengolahan, atau bahkan penyajian.

Konsumsi makanan mentah

Diare sering menyebabkan kuman pada makanan mentah, seperti sayuran yang tidak dicuci dengan benar, telur, daging, susu, atau telur.

Ibu tidak harus memberi bayi makanan mentah atau setengah matang, terutama bayi yang sistem imunnya belum sempurna.

Karena makanan mentah mungkin mengandung bakteri aktif yang dapat menyebabkan diare pada anak-anak.

Berenang

Bakteri yang menyebabkan diare dapat hidup dalam air, seperti kolam renang.

Anak-anak yang menelan air kolam saat berenang berisiko besar tertular diare setelah berenang jika mereka mengalami diare saat berenang.

biasanya menggigit kuku atau memasukkan jari ke mulut

Kuman penyebab mencret dapat menempel pada permukaan apa pun, seperti mainan.

Jika anak-anak menyentuh mainan dan kemudian menggigit kuku atau memasukkan jari mereka tanpa mencuci tangan, kuman dapat masuk ke tubuh dan menyebabkan infeksi.

5. Masalah kesehatan khusus

Diare pada bayi dan anak dapat disebabkan oleh masalah medis tertentu, selain pilihan makanan dan infeksi.

Ada beberapa penyakit dan kondisi yang menyebabkan mencret pada bayi dan anak-anak.

Penyakit Celiac

Salah satu penyakit yang dapat menyebabkan diare kronis pada anak adalah penyakit celiac.

Bayi atau anak yang mengonsumsi makanan yang mengandung gluten akan menunjukkan gejala penyakit Celiac.

Gluten adalah protein alami yang ditemukan dalam gandum, yang juga ditemukan dalam roti dan pasta.

Adanya alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu

Diare pada anak-anak juga dapat disebabkan oleh alergi atau intoleransi makanan.

Mencret biasanya muncul setelah anak makan makanan tertentu

Kacang, telur, dan makanan laut adalah makanan yang paling sering menyebabkan masalah pencernaan.

Sistem kekebalan tubuh bereaksi terlalu keras pada makanan yang menyebabkan alergi.

Namun, intoleransi makanan menunjukkan bahwa sistem pencernaan tidak dapat mencerna bahan-bahan tertentu yang terkandung dalam makanan.

Penyebab penyakit Crohn

Diare jangka panjang dapat terjadi pada bayi dan anak-anak karena penyakit Crohn.

Peradangan pada sistem pencernaan berhubungan dengan sistem kekebalan dan faktor keturunan.

Penyakit lainnya

Selain penyakit tersebut, penyakit langka berikut dapat menyebabkan diare pada anak dan bayi:

  • kekurangan zat besi,
  • Cystic fibrosis (penumpukan lendir yang mengganggu penyerapan nutrisi makanan di usus),
  • penyakit Hirschsprung.

Penyakit Hirschprung adalah bawaan lahir menyebabkan hilangnya sel-sel otot pada usus sehingga menimbulkan gejala diare.

Mengetahui penyebab mencret pada anak-anak kecil penting bagi dokter orangtua. Pasalnya, berbagai pengobatan diare pada anak akan dokter sesuaikan dengan pemicu awal diare.

Pengobatan diare umumnya adalah:

  • mencukupi asupan cairan dengan minum air putih dan oralit,
  • terus memberikan ASI,
  • memperbaiki kembali pola makan, dan
  • makanan yang aman untuk diare.

Pada beberapa kasus, dokter akan memberikan obat mencret, contohnya antibiotik untuk diare yang berguna untuk membunuh kuman penyebab diare pada anak dan bayi.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat

Tags

Terkini

Terpopuler