Neurastenia: Ketika Lelah Fisik dan Mental Mengintai

16 Desember 2023, 19:30 WIB
Foto: Neurastenia: Ketika Lelah Fisik dan Mental Mengintai /

OKE FLORES.COM - Neurastenia, sebuah gangguan saraf yang sering kali terabaikan, dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan fisik dan mental seseorang.

Kondisi ini ditandai oleh kelelahan yang menetap, terutama setelah aktivitas fisik atau mental yang ringan.

Meskipun tidak sepenuhnya dipahami, gejala-gejala ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang secara signifikan.

Baca Juga: Saraf Kejepit: Apa yang Perlu Anda Ketahui

Apa Itu Neurastenia?

Neurastenia sering kali diidentifikasi sebagai sindrom kelelahan kronis yang tidak dapat dijelaskan secara medis.

Meskipun tidak diklasifikasikan sebagai gangguan mental dalam DSM-5, gejalanya mencakup kelelahan yang berlebihan, kehilangan energi, serta kesulitan berkonsentrasi dan berpikir.

Gejala Neurastenia

  1. Kelelahan yang Berkepanjangan: Meskipun istirahat sudah cukup, individu yang mengalami neurastenia sering kali merasa kelelahan secara konstan.

  2. Gangguan Konsentrasi dan Memori: Kesulitan untuk berkonsentrasi atau mengingat informasi adalah salah satu ciri khas neurastenia.

  3. Iritabilitas dan Kecemasan: Perubahan suasana hati yang mendadak dan kecemasan yang tidak terkendali juga bisa menjadi bagian dari gambaran gejala neurastenia.

  4. Gangguan Tidur: Kesulitan tidur atau tidur yang tidak memuaskan sering terjadi pada individu dengan neurastenia.

Baca Juga: Ini 10 Jenis Luka Gigitan Serangga dan Bahaya yang Ditimbulkannya, Mulai dari Semut Api Hingga Kutu Rambut

Penyebab Neurastenia

Meskipun penyebab pasti neurastenia belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor dapat berkontribusi:

  • Stres Berkepanjangan: Tekanan mental atau emosional yang terus-menerus dapat menguras energi dan menjadi pemicu neurastenia.

  • Kekurangan Istirahat dan Pemulihan: Kurangnya waktu istirahat yang cukup bagi tubuh untuk pulih dari aktivitas fisik atau mental juga dapat memicu kondisi ini.

  • Gangguan Mental Lainnya: Neurastenia dapat terkait dengan gangguan kecemasan, depresi, atau gangguan tidur.

Diagnosis dan Pengobatan

Neurastenia sering kali sulit didiagnosis karena gejalanya seringkali mirip dengan gangguan kesehatan lainnya. Proses diagnosis dapat melibatkan wawancara medis mendalam dan tes laboratorium untuk menyingkirkan penyakit lain.

Pengobatan neurastenia dapat melibatkan kombinasi dari pendekatan berikut:

  • Manajemen Stres: Teknik relaksasi, meditasi, atau terapi kognitif perilaku dapat membantu mengelola stres yang berkontribusi pada kondisi ini.

  • Perubahan gaya hidup: Pola tidur yang teratur, diet seimbang, dan olahraga ringan dapat membantu mengurangi gejala neurastenia.

  • Terapi Psikologis: Terapi bicara atau konseling dapat membantu individu mengatasi kecemasan, stres, dan perubahan suasana hati.

  • Pengobatan: Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk mengelola gejala seperti kecemasan atau gangguan tidur.

Kesimpulan

Neurastenia adalah kondisi kompleks yang memengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang. Meskipun belum sepenuhnya dipahami, pengelolaan stres, perubahan gaya hidup, dan terapi psikologis dapat membantu mengurangi dampaknya. Penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis jika mengalami gejala yang terkait dengan neurastenia untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengelolaan yang sesuai.***

 

Editor: Adrianus T. Jaya

Tags

Terkini

Terpopuler