1. Kekurangan Vitamin B12
Baca Juga: Saraf Kejepit: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Kekurangan vitamin B12 dapat memengaruhi saraf tepi, menyebabkan neuropati. Vitamin B12 diperlukan untuk kesehatan saraf dan produksi sel darah merah.
Diet yang rendah dalam vitamin ini atau masalah penyerapan di usus dapat menyebabkan kondisi ini.
Orang yang menjalani diet vegan atau vegetarian perlu memperhatikan asupan B12 tambahan.
2. Penyakit Autoimun
Penyakit seperti lupus, rheumatoid arthritis, atau diabetes tipe 1 merupakan kondisi autoimun yang dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang saraf tepi.
Kerusakan saraf akibat reaksi autoimun dapat memicu neuropati.
3. Efek Samping Obat-obatan
Beberapa obat seperti kemoterapi, obat antiretroviral untuk HIV, obat penghilang rasa sakit, atau obat anti-inflamasi tertentu memiliki efek samping yang dapat menyebabkan kerusakan saraf.
Ini seringkali tidak diduga sebelumnya dan bisa memunculkan gejala neuropati.
4. Paparan Toksin
Paparan logam berat seperti timbal, merkuri, atau arsenik dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf dan neuropati.
Paparan toksin ini bisa terjadi melalui lingkungan kerja atau rumah tangga.
5. Penyakit Metabolik dan Hormonal
Penyakit metabolik seperti penyakit ginjal, gangguan tiroid, atau gangguan metabolisme seperti diabetes dapat mempengaruhi saraf tepi.
Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka panjang pada penderita diabetes seringkali menyebabkan kerusakan saraf.
Mengenali faktor-faktor ini penting untuk pencegahan dan pengelolaan gangguan saraf tepi. Konsultasi dengan profesional medis jika mengalami gejala-gejala seperti kesemutan, nyeri, atau kelemahan otot pada bagian tubuh tertentu sangat penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Pencegahan juga penting, termasuk menjaga gaya hidup sehat, memperhatikan asupan nutrisi, dan berkomunikasi dengan dokter mengenai efek samping obat-obatan yang mungkin dialami.***