Kepala Staf Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Sebut Campak Manular Karena Kekebalan Tubuh Menurun

- 25 Maret 2023, 10:33 WIB
Ilustrasi campak.
Ilustrasi campak. /Pixabay/mohamed_hasan

Okeflores.com-Kepala Staf Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Dr. Djatnika Setiabudi, jika seseorang tidak memiliki kekebalan yang baik, kemungkinan terinfeksi campak mencapai 90 persen. Karena sangat menular, maka kekebalan komunitas yang dibutuhkan juga tinggi.

Diketahui, campak merupakan salah satu penyakit yang sangat menular. Campak pun tidak hanya menyerang pada anak-anak.

Baca Juga: Berikut Ini Adalah Daftar Perusahaan Investasi Ilegal Ditutup Oleh SWI Investasi OJK

Jika remaja ataupun orang dewasa yang kekebalannya rendah, dia berisiko terkena infeksi.

Seseorang yang tertular campak, kata dia, akan mengalami fase gejala awal, seperti demam tinggi, batuk pilek, hingga mata merah. Fase ini merupakan fase yang paling mudah menularkan.

Meski campak ditandai dengan kemunculan bercak kemerahan di kulit, tapi penularan campak dilakukan tidak melalui sentuhan kulit. Tetapi, virus penyebab campak dapat menular melalui percikan droplet di udara.

Baca Juga: OJK Mencatat Kerugian Investasi Ilegal Tahun 2022 Capai Rp109 Triliun, Terbanyak Robot Trading

Karena itu, Djatnika mengatakan, saat seseorang sudah menunjukkan gejala terkena campak, segeralah untuk berobat ke fasilitas kesehatan. Anak yang terkena campak sebaiknya diam di rumah, sehingga tidak menularkan ke orang lain.

Jika anak yang sakit sudah bisa menggunakan masker, maka sebaiknya menggunakan masker. “Yang sehat juga perlu memakai masker, karena penularan campak melalui pernapasan,” ucap Kepala Staf Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Dr. Djatnika Setiabudi, melansir Pikiran rakyat.com, Selasa, 24 Januari 2023.

Dampak berat dari campak akan dirasakan oleh mereka yang belum sama sekali diimunisasi. Bahkan, mereka rentan mengalami komplikasi penyakit lain seperti pneumonia, radang otak, hingga gizi buruk. Lebih buruknya lagi, campak juga dapat menyebabkan kematian.

Baca Juga: Kementan Akan Lakukan Gerakan Pemetaan, Mitigasi dan Simulasi Cegah Virus ASF

"Campak dapat menyebabkan kematian akibat komplikasi berupa pneumonia atau bronkopneumonia berat dan radang otak (meningoensefalitis)," tuturnya.

Untuk itu, pemberian vaksin campak dinilai penting untuk meningkatkan kembali kekebalan komunitas. Kemenkes sendiri telah menetapkan jadwal imunisasi vaksin campak lengkap, yaitu pada usia 9 bulan, 18 bulan, serta ketika anak menginjak kelas 1 SD.

“Tidak ada istilah terlambat kalau untuk imunisasi itu. Bagi yang belum mendapatkan vaksin, segeralah divaksin. Diimunisasi saja, nanti akan diberikan jadwal ulangan,” kata Djatnika.***

Editor: Sastriana Jedaun


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x