Kenali Gejala dan Penyebabnya Kenali Gejala dan Penyebannya

- 2 Juni 2023, 13:08 WIB
Kenali Gejala dan Penyebabnya Kenali Gejala dan Penyebannya
Kenali Gejala dan Penyebabnya Kenali Gejala dan Penyebannya /

AYA HIDUP,OKE FLORES.com - Orang tua harus waspada jika wajah anak terlihat pucat dalam waktu lama.

Hal ini karena wajah yang pucat bisa menjadi salah satu gejala thalassemia.

Penyakit ini merupakan kelainan genetik dimana sel darah merah tidak sempurna dan mudah pecah, sehingga terjadi anemia kronis.

Akibatnya, pasien secara rutin membutuhkan transfusi darah, dan jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan komplikasi medis dan non medis.

Anggota Unit Koordinasi Hematologi dan Onkologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. Dikutip dari Antara, Agus Fitranto, Sp.AK(K) menyatakan kewaspadaan orang tua penting dalam deteksi dini thalasemia pada anaknya.

Apalagi jika ada anggota keluarga yang sudah berulang kali menerima transfusi darah.

"Anemia yang ditandai dengan wajah pucat sebenarnya merupakan gejala klinis dari kondisi yang mendasari yang juga termasuk thalassemia.

Kemudian anak tidak sehat karena status gizi buruk atau bahkan gizi buruk," ujarnya. atau penghancuran sel darah merah sel darah, menyebabkan penyakit kuning atau jaundice Gejala lain yang khas dari thalassemia adalah menguningnya kulit.

Tanda lain: jika perut anak tampak membesar, bisa dicurigai adanya pembengkakan kelenjar getah bening.

Kemudian terjadi perubahan tulang wajah pada penderita thalassemia mayor.

“Biasanya bentuk muka (facial fowl) berubah. Hidungnya lebih rata, rahangnya lebih kecil atau matanya terlihat lebih kuning,” kata Agus.

Jika seorang anak terdiagnosa thalassemia, orang tua tidak boleh berkecil hati, ujarnya.

Dengan pengasuhan yang baik, mereka tetap dapat tumbuh dan berkembang secara optimal seperti anak normal seusianya.

Menurut situs Kementerian Kesehatan, Indonesia adalah negara di zona thalassemia, di mana pembawa thalassemia mencapai sekitar 3 hingga 10 persen dari total populasi.

Menurut data tahun 2021 dari Yayasan Thalassaemia Indonesia, jumlah kasus thalassemia meningkat sejak tahun 2012 dari 4.896 kasus menjadi 10.973 kasus pada Juni 2021.

Sejauh ini thalassemia tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dicegah dan diidentifikasi pembawanya. Untuk pencegahan, perkawinan silang antara pembawa gejala thalassemia dapat dihindari.

Ketika dua pembawa menikah, ada 25 persen kemungkinan memiliki anak dengan thalassemia. Namun, jika seorang penderita thalassemia mayor menikah dengan orang yang tidak menderita thalassemia, semua anaknya hanya menjadi carrier.

Hal ini penting untuk dipahami karena thalassemia bersifat herediter.

Jadi jika ada anak penderita thalassemia, kedua orang tuanya pasti pembawa sifat tersebut.

Salah satu penyebab kematian pada thalassemia adalah penyakit jantung akibat penumpukan zat besi di jantung.

Oleh karena itu, disarankan agar masyarakat dapat mengantisipasi hal tersebut dengan menyaring mereka yang berisiko. *** 

Editor: Paulus Adekantari

Sumber: gowapos.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x