Sejarah penggunaan cengkeh dapat ditelusuri hingga ribuan tahun yang lalu.
Asal-usulnya terkait dengan kepulauan Maluku, Indonesia, di mana cengkeh tumbuh secara alami.
Bangsa-bangsa kuno seperti Sumeria, Babilonia, Mesir, dan Tiongkok telah menggunakan cengkeh dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai rempah-rempah maupun bahan untuk perawatan kesehatan.
Pada zaman kuno, cengkeh menjadi salah satu rempah-rempah yang sangat berharga dan dicari karena keharumannya yang khas dan manfaatnya yang beragam.
Pada abad ke-15 hingga ke-16, cengkeh menjadi komoditas penting dalam perdagangan dunia.
Ekspedisi terkenal seperti ekspedisi Vasco da Gama dan Christopher Columbus melakukan perjalanan panjang ke Nusantara untuk mencari cengkeh dan rempah-rempah lainnya.
2. Kandungan gizi dan zat aktif dalam cengkeh
Cengkeh mengandung berbagai senyawa aktif yang memberikan manfaat kesehatan.
Beberapa senyawa tersebut antara lain eugenol, beta-kariofilen, asetil eugenol, dan flavonoid.
Eugenol, yang merupakan senyawa utama dalam cengkeh, memiliki sifat antiseptik, antiinflamasi, dan analgesik.