Pemanis Buatan 'Kemungkinan' Dapat Menyebabkan Kanker

- 18 Juli 2023, 08:30 WIB
Ilustrasi pemanis buatan.
Ilustrasi pemanis buatan. /Ilustrasi/Pixabay/congerdesign/

"Penilaian aspartam telah menunjukkan bahwa, meskipun keamanan bukanlah perhatian utama pada dosis yang umum digunakan, efek potensial telah dijelaskan yang perlu diselidiki oleh penelitian yang lebih banyak dan lebih baik," kata Direktur WHO's Departemen Nutrisi dan Keamanan Pangan Dr. Francesco Branca, dilansir dari pikiran-rakyat.com dari Russia Today, Selasa 18 Juli 2023.

Aspartam ditemukan dalam berbagai macam produk seperti soda diet, permen karet, permen, yogurt rendah kalori, dan sereal sarapan. Itu juga dijual sebagai pemanis dengan merek NutraSweet, Canderel dan Equal.

Aspartam disetujui untuk digunakan sebagai pemanis di AS pada tahun 1974, dan Coca-Cola mulai menambahkannya ke dalam Diet Coke pada tahun 1980-an.

Persetujuan UE menyusul pada tahun 1994, tetapi beberapa penelitian sejak itu mengaitkan zat tersebut dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk kanker hati dan paru-paru, kerusakan otak, demensia, dan kejang.

Namun, regulator di kedua sisi Atlantik secara konsisten gagal menemukan cukup bukti untuk menyesuaikan pedoman konsumsi mereka.

WHO dan IARC akan terus memantau bukti baru dan mendorong kelompok penelitian independen untuk mengembangkan studi lebih lanjut tentang hubungan potensial antara paparan aspartam dan efek kesehatan konsumen.***

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah