Ahlli Sebut Ini Bahaya yang Akan Muncul Bagi Perokok Pasif Vape, Perlu Waspada

- 24 Juli 2023, 10:40 WIB
Ilustrasi vape
Ilustrasi vape /pixabay

 

OKEFLORES.com - Dokter Spesialis Paru, Dr dr Erlina Burhan, SpP(K), MSc. Menurutnya, perokok vape dan orang-orang di sekitarnya dapat terpapar nikotin dan zat kimia lainnya yang bersifat karsinogenik.

"Tentu saja zat-zat ini bisa mengiritasi (saluran napas dan paru-paru) menimbulkan radang, sesak," katanya, melansir dari fimela Senin, 24 juli 2023, 

Erlina menjelaskan, nikotin adalah zat yang dapat menyebabkan adiksi atau kecanduan, sedangkan zat lainnya yang terkandung dalam vape seperti propylene glikol dan gliserin dapat mengiritasi saluran napas dan paru-paru.

Baca Juga: Kepala Staf Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Sebut Campak Manular Karena Kekebalan Tubuh Menurun

Sementara itu, untuk bahan lainnya seperti heavymetals bisa menginflamasi paru-paru, jantung, merusak sel dan bersifat karsinogen.

Selain itu, zat formaldehide, aldehyde, Particulate Matter (PM), nitrosamin, serta silikat punya dampak yang serupa pada tubuh.

Risiko terjadinya luka bakar akibat vape atau rokok elektrik juga menghantui penggunanya, kata Erlina, hal itu diakibatkan oleh baterai litium pada produk tersebut.

Erlina juga menegaskan bahwa rokok elektrik atau vape memiliki kandungan bahan toksik sama seperti rokok konvensional. Produk tersebut terbukti toksik terhadap saluran pernapasan dan paru-paru, sehingga tidak bisa dikatakan aman.

Namun karena kadarnya lebih rendah dari rokok biasa, orang-orang banyak terperangkap dan berpikir bahwa vape lebih aman karena tingkat toksisitasnya lebih rendah, sehingga sering digunakan.

"Kalau sering dihisap, nanti kadarnya akan sama dengan satu batang rokok konvensional," ujar Erlina.

Dia juga tidak menyarankan vape digunakan sampai terbukti benar-benar aman dan tidak merekomendasikan vape sebagai alternatif untuk memulai berhenti merokok. Menurutnya, vape atau rokok elektrik juga memiliki potensi membuat penggunanya kecanduan.

Erlina menjelaskan, tidak bisa berhenti merokok itu sudah menjadi bukti bahwa seseorang sudah mengalami kecanduan.

Berhenti merokok itu untuk seterusnya tidak merokok, bukan beralih. Selain rasa asam di mulut, tanda lain bahwa seseorang kecanduan rokok adalah merasa gelisah karena tubuh yang kekurangan nikotin.***

 

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: fimela.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah