Berikut Ini Kenali Tanda- Tanda Masalah Depresi, Jangan Sampai Disepelekan

- 1 Agustus 2023, 09:54 WIB
Foto Ilustrasi : seseorang depresi / Berikut Ini Kenali Tanda- Tanda Depresi, Jangan Sampai Disepelekan
Foto Ilustrasi : seseorang depresi / Berikut Ini Kenali Tanda- Tanda Depresi, Jangan Sampai Disepelekan /

 

OKE FLORES.com - Masalah kesehatan mental menjadi isu serius yang tidak boleh diabaikan seperti gangguan suasana hati, yang ditandai oleh perasaan sedih yang mendalam.

Di era modern ini, dampak penyakit gangguan suasana hati dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penggunaan media sosial yang berlebihan. Aktivitas yang terlalu banyak di media sosial dapat meningkatkan risiko terkena gangguan suasana hati.

Seseorang yang mengalami gangguan suasana hati akan merasa kehilangan minat dalam banyak hal, hal ini dapat mempengaruhi perasaan, cara berpikir, dan perilaku seseorang.

Baca Juga: Berikut Beberapa Ramalan Terkait Zodiak Gemini Hari Ini 1 Agustus 2023

Penting untuk segera mengatasi gangguan suasana hati agar tidak semakin parah. Terdapat beberapa tanda yang menunjukkan bahwa seseorang mengalami gangguan suasana hati.

Melansir Pikiran-Rakyat.com, Selasa 1 Agustus 2023, berikut adalah beberapa tanda yang biasanya dialami oleh banyak orang, seperti yang dilaporkan oleh University of Colorado Boulder. 

1. Kesulitan bangun dari tempat tidur

Sangat wajar merasakan kesulitan untuk bangun dari tempat tidur. Namun, jika menjadi sulit untuk menemukan motivasi untuk bangun dari tempat tidur atau bersiap-siap di pagi hari, ini bisa menjadi tanda depresi.

Depresi bisa membuat kita merasa lelah dan fisik terkuras sehingga bahkan tugas-tugas kecil, seperti bangun di pagi hari atau mandi, terasa melelahkan atau sulit dilakukan.

2. Perubahan pola tidur

Kelelahan fisik dan mental yang disebabkan oleh depresi juga dapat memengaruhi pola tidur kita. Perubahan tidur bisa muncul dalam berbagai cara. Terkadang, ini berarti tidur sepanjang hari, menggunakan tidur sebagai cara untuk menghabiskan waktu, atau lebih memilih tidur daripada melakukan kegiatan harian lainnya.

Di sisi lain, perubahan tidur juga bisa menciptakan periode insomnia, yang membuat sulit untuk tidur atau tetap tidur di malam hari. Kehilangan tidur berkualitas dan nyenyak dapat meningkatkan tingkat kecemasan dan memperkuat perasaan stres.

Terkadang, ini menciptakan siklus di mana pikiran cemas membuat kita tetap terjaga dan mempengaruhi tidur kita, yang kemudian menyebabkan lebih banyak pikiran cemas.

3. Perubahan selera makan

Selera makan dan kebiasaan makan kita juga dapat dipengaruhi oleh depresi. Beberapa orang mungkin mengalami peningkatan selera makan, sedangkan yang lain bisa kehilangan selera makan atau mungkin sama sekali tidak merasa lapar.

Jika Anda memperhatikan perubahan dalam pola tidur Anda, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Anda mungkin juga menyadari perubahan dalam cara Anda makan.

Hal ini karena tidur membantu mengatur hormon lapar kita, yang membantu menjaga agar kita tidak makan berlebihan atau kurang makan.

4. Mudah marah atau perubahan suasana hati

Depresi dapat menyebabkan kita mengalami ledakan amarah dan perubahan suasana hati. Dalam sekejap, kita bisa marah, kemudian tiba-tiba menangis tanpa kendali, atau bahkan menutup diri. Ketika seseorang berjuang dengan depresi, perubahan suasana hati bisa terjadi dengan cepat.

Terkadang perubahan suasana hati ini bisa dipicu oleh tantangan kecil atau tidak penting, dan kadang-kadang bisa terjadi tanpa alasan tertentu. Jika Anda menyadari pola mudah marah atau perubahan suasana hati yang berlangsung lebih dari beberapa hari, hal ini bisa terkait dengan depresi.

5. Luka dan melukai diri sendiri

Ketika kekhawatiran atau kesedihan menciptakan emosi yang sangat menekan, beberapa orang mungkin mencari pelarian dengan melukai diri untuk mencari lega. Biasanya ketika seseorang terlibat dalam perilaku yang melukai diri, mereka tidak melakukannya dengan maksud untuk bunuh diri, tetapi sebagai cara untuk mengatasi emosi yang menyakitkan.

Perilaku melukai diri dapat beragam dari satu orang ke orang lain. Beberapa contoh perilaku melukai diri termasuk merusak kulit (memotong, membakar, menggores, atau menoreh), memukul atau meninju diri sendiri, menusukkan kulit dengan benda tajam, mengorek atau membuka kembali luka yang ada, atau memukul kepala atau tubuh ke permukaan lain (misalnya dinding atau pintu).

Karena perilaku melukai diri sangat dikecam, bisa sulit bagi orang-orang yang melakukannya untuk mendapatkan bantuan. Jika Anda mencurigai seseorang mungkin melukai diri sendiri, perhatikan tanda-tanda seperti bekas luka, luka baru (potongan, luka bakar, goresan, memar), atau menyembunyikan kulit di bawah lengan panjang atau celana panjang (terutama dalam cuaca panas).

6. Kesulitan merasakan kebahagiaan atau ikatan

Ketika kita mengalami depresi, mungkin kita kehilangan seluruh kegembiraan dari hal-hal yang kita cintai dan membuat lebih sulit bagi kita untuk terhubung dengan orang-orang terdekat. Kita mungkin mulai kehilangan minat dalam hobi, pertemanan, pekerjaan sekolah, kegiatan sosial, hubungan seksual, atau kehidupan secara umum.

Ketika kita menyadari bahwa kita tidak lagi menikmati atau merasa kepuasan dari hal-hal yang biasa kita rasakan, ini bisa menjadi gejala depresi. Dalam beberapa situasi, seseorang juga bisa menjauhkan diri dari sahabat dekat, anggota keluarga, atau orang lain yang peduli tentang mereka, yang bisa memperkuat perasaan putus asa dan tanda-tanda depresi.***

 

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah