7 Langkah Lindungi Paru-Paru Saat Polusi Udara Tinggi

- 24 Agustus 2023, 13:25 WIB
5 Rekomendasi Air Purifier: Info Fitur dan Harga untuk Bantu Menyaring Polusi Udara
5 Rekomendasi Air Purifier: Info Fitur dan Harga untuk Bantu Menyaring Polusi Udara /pexels @marcinjozwiak/

OKE FLORES.com - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto membagikan  langkah dalam menjaga paru-paru di saat tingkat polusi udara yang tinggi.

Langkah pertama, Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto mengatakan untuk terus memonitor kualitas udara secara real time melalui aplikasi-aplikasi. Ia menjelaskan, indeks kualitas udara ditandai dengan warna hijau (1-50) untuk kategori baik, biru (51-100) untuk kategori sedang, kuning (101-200) untuk kategori tidak sehat, oranye untuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif, merah (201-300) untuk kategori sangat tidak sehat, dan hitam (301 ke atas) untuk kategori berbahaya.

"Yang perlu diperhatikan juga nilai PM 2,5-nya, karena angka-angka kualitas udara di AQ Air (aplikasi pantauan kualitas udara) itu hanya indeks, kecuali di aplikasi sudah tertera jelas nilai PM-nya," katanya merujuk pada partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron dilansir Pikiran-Rakyat.com Kamis 24 Agustus 2023.

Baca Juga: Simak Tips Mudah Cegah Sampah Menumpuk di Rumah, Kantor, dan Sekolah

Setelah itu langkah kedua, Agus menunjukkan tindakan yang dilakukan untuk melindungi paru-paru adalah dengan menggunakan masker saat berada di luar ruangan.

Jenis masker yang digunakan adalah respirator atau N95, lalu KN 95, FFP 2, KF 94, EP-Barrier Face Covered, respirator elastomerik, dan masker bedah. Tidak hanya itu, masker kain yang diberi filter PM 2,5 bisa menjadi alternatif yang lebih ekonomis.

Langkah ketiga adalah mengurangi kegiatan di luar ruangan saat kualitas udara buruk.

Langkah keempat, hindari aktivitas fisik berat termasuk olahraga di luar ruangan.

Langkah kelima, periksa tingkat polusi udara untuk menghindari daerah dengan tingkat polusi tinggi jika harus beraktivitas di luar ruangan.

Kemudian langkah keenam dan ketujuh adalah menjaga stamina dengan menerapkan gaya hidup yang sehat dan segera berkonsultasi ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami masalah kesehatan yang mengganggu.

"Kami di RSUP Persahabatan sebagai faskes rujukan penyakit paru siap melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai upaya deteksi dini dari penyakit-penyakit terkait polusi dan juga siap menerima para pasien yang memang ada keluhan terkait polusi ini," kata Prof. Agus Dwi Susanto.

Polusi Udara di Jakarta

Departemen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyampaikan bahwa banyak elemen penyebab pencemaran udara di Jakarta, baik yang alamiah maupun yang bukan alamiah.

Elemen alamiah meliputi musim, arah dan kecepatan angin, serta tata letak kota Jakarta. Faktor alamiah ini sulit untuk dikontrol. Sedangkan elemen bukan alamiah berasal dari aktivitas manusia, seperti sektor transportasi, industri, kegiatan domestik, dan pembakaran limbah.

"Berdasarkan inventarisasi emisi dari berbagai riset beberapa tahun terakhir, pembuangan emisi dari sektor transportasi memang menjadi penyebab utama polusi di Jakarta, disusul industri," ujar Direktur Pengendalian Pencemaran Udara KLHK Luckmi Purwandari dalam keterangan tertulis, Rabu, 23 Agustus 2023.

Berdasarkan data indeks standar pencemaran udara (ISPU) yang dimiliki oleh KLHK, dari tahun 2018 hingga 2023, terlihat bahwa rata-rata kualitas udara di Jakarta tidak sehat terutama pada pertengahan tahun.

Pencemaran udara yang ditambah dengan musim kemarau menjadi ancaman bagi penduduk yang beraktivitas di Jakarta dan sekitarnya. Selama tiga bulan terakhir, beberapa penelitian menyatakan bahwa setiap periode Juni-Agustus atau saat musim kemarau angin monsun timur bertiup, risiko kualitas udara yang buruk lebih tinggi dibandingkan dengan periode lainnya.

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiranrakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah