Network
OKE FLORES.com- Bila Anda mengunjungi Pura Mangkunegaran di Surakarta pada hari Sabtu pagi, Anda akan disambut dengan hangat.
Ya, itu menyenangkan. Bukan karena resepsionis rumah, atau karena ada welcome drink segar. Namun karena suara gamelan yang dimainkan mengalun syhadu sehingga menenangkan pikiran. Suara gamelan bergema melalui pendopo di halaman Pura Mangkunegaran yang indah. Itulah alunan gending "Monggang" ala Mangkunegaran.
Irama musik tradisional yang lambat dimainkan dengan tiga alat gamelan yang disusun di sudut tenggara pendopo. Tiga alat musik yang digunakan untuk menciptakan musik Monggang adalah: gamelan yang disebut “Corobalen”, “Kodok Ngorek” dan “Monggang”.
Baca Juga: Berikut 6 Cara Atasi Rasa Takut Jatuh Cinta, Salah Satunya Atasi Trauma Masa Lalu
Tiga set itu dimainkan secara bergantian. Pemusik di tempat 9-12 niyaga (pemain gamelan). Monggang adalah musik yang dimainkan untuk menghormati pengunjung (Gending Pakurmatan) yang datang ke Pura Mangkunegaran. Saat gamelan dimainkan tanpa aba-aba, wisatawan yang berbondong-bondong mendatangi keraton abad ke-18 tersebut langsung berdatangan mencari sumber suara gamelan tersebut.
Ketiga sistem gamelan tersebut mempunyai instrumen yang sama yaitu Kendang, Bonang, Kenong, Kepanyak dan Gong. Gamelan mengaransemen "Corobalen" untuk memainkan Gangsaran, Plumpuk, Gagak Kanginan dan Pisang Bali.
