Makanan Paling Buruk Bagi Lingkungan: Pemicu Kelangkaan Air hingga Global Warming, Salah Satunya Daging Merah

- 18 September 2023, 09:03 WIB
Ternyata beberapa makanan ini tidak boleh dikonsumsi bagi kamu penderita sendi kaku, daging merah usahakan jangan dimakan.
Ternyata beberapa makanan ini tidak boleh dikonsumsi bagi kamu penderita sendi kaku, daging merah usahakan jangan dimakan. /Pixabay.com/tomwieden

OKE FLORES.COM - Ketika kita berbicara tentang dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, seringkali kita mengabaikan peran penting yang dimainkan oleh pilihan makanan kita sehari-hari.

Makanan yang kita konsumsi dapat berdampak besar pada lingkungan, termasuk menyebabkan kelangkaan air yang semakin parah dan memperburuk masalah global seperti pemanasan global.Baca Juga: Latihan Yoga Simpel yang Bisa Membantu Sembuh dari Sakit, Salah Satunya Cat-Cow Pose

Dalam artikel ini, kita akan membahas makanan-makanan yang paling buruk bagi lingkungan dan bagaimana mereka menjadi pemicu kelangkaan air hingga global warming seperti yang dilansir dari Pikiran-rakyat.com, Senin, 18 September 2023:

  1. Daging Merah

Daging merah, seperti sapi dan domba, adalah salah satu sumber utama emisi gas rumah kaca. Produksi daging merah memerlukan lahan yang luas untuk peternakan dan pembibitan pakan ternak. Penggembalaan dan pemeliharaan ternak juga menghasilkan metana, gas rumah kaca yang jauh lebih kuat daripada karbon dioksida dalam memicu pemanasan global. Selain itu, produksi daging merah membutuhkan banyak air, yang berkontribusi pada kelangkaan air global.

  1. Produksi Beras

Padi adalah makanan pokok bagi jutaan orang di seluruh dunia, tetapi metode produksi beras yang konvensional seringkali sangat merugikan bagi lingkungan. Pertanian padi basah yang umum digunakan menghasilkan metana dalam jumlah besar karena tanaman tersebut tumbuh dalam air. Metana yang dilepaskan ke atmosfer adalah pemicu pemanasan global yang serius. Selain itu, produksi beras konvensional sering menggunakan pestisida dan pupuk kimia yang merusak ekosistem air.

  1. Minyak Kelapa Sawit

Minyak kelapa sawit adalah bahan dasar yang digunakan dalam banyak produk makanan dan kosmetik. Namun, produksi minyak kelapa sawit sering melibatkan deforestasi yang merusak habitat satwa liar dan menghasilkan emisi gas rumah kaca. Selain itu, perkebunan kelapa sawit memerlukan irigasi yang dapat menyebabkan kelangkaan air di daerah yang membutuhkan air untuk pertanian dan kehidupan sehari-hari.

  1. Ikan Tertentu

Meskipun ikan secara umum dianggap sebagai pilihan makanan yang lebih ramah lingkungan daripada daging, beberapa jenis ikan memiliki dampak lingkungan yang serius. Ikan yang ditangkap secara berlebihan, metode penangkapan yang merusak habitat laut, dan praktek-praktek seperti penangkapan dengan jaring hela (bottom trawling) dapat merusak ekosistem laut dan mengurangi stok ikan yang tersedia.

Halaman:

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x