Tips Mendidik Anak yang Efektif untuk Para Orangtua

- 26 Oktober 2023, 09:17 WIB
Foto: Tips Mendidik Anak yang Efektif untuk Para Orangtua
Foto: Tips Mendidik Anak yang Efektif untuk Para Orangtua /

 

OKE FLORES.COM - Beberapa orang tua mungkin berpikir bahwa anaknya hanya bisa belajar ketika sudah bersekolah. Padahal, pendidikan bukan hanya soal hasil akademis saja, tapi juga soal sikap dan kepribadian anak. Kedua hal ini dibentuk oleh pendidikan orang tua dan interaksi dengan orang-orang tersayang.

Misalnya, saat Anda membawakannya jeruk dan memberitahunya bahwa itu apel. Dia mungkin tidak percaya dengan apa yang Anda katakan karena dia sudah memiliki informasi tentang jeruk sebelumnya. Namun bagaimana jika dia belum pernah melihat jeruk sebelumnya? Dia mungkin akan mempercayai apa yang Anda katakan, meskipun Anda salah mengatakannya. Hal inilah yang terjadi pada anak-anak yang terus-menerus dikritik oleh orang tuanya.

Mengutip Hallo Sehat, Kamis 26 Oktober 2023, berikut ini Metode pendidikan anak yang baik harus sesuai dengan usia anak. Ada beberapa hal mendasar yang sebaiknya ditanamkan orang tua pada anak sedini mungkin, antara lain:
 
 
1. Belajar sopan santun
 
Ajari anak mengucapkan “tolong” saat meminta bantuan pada diri sendiri atau orang lain dan mengucapkan “terima kasih” saat orang lain membantu atau memberikan sesuatu.

2. Ajari anak Anda tentang keadilan

Saat balita Anda bertengkar dengan teman atau saudaranya, Anda dapat menggunakan kejadian ini untuk mengajari anak Anda bersikap adil. Hal ini juga bisa dilakukan untuk mengedukasi anak agar tidak menjadi pelaku bullying.
 
Pertama, akui perasaan marah atau sedih yang dialaminya. Kemudian dengarkan mengapa dia berkelahi.
 
Jika anak Anda melakukan kesalahan, dorong dia untuk meminta maaf atas kesalahannya. Hal ini dapat mengajarinya bagaimana bersikap adil dan memperbaiki kesalahannya.
 
3. Mengajarkan Kejujuran
 
Kejujuran adalah sifat terbaik manusia. Cara terbaik untuk mengajarkan kejujuran pada anak Anda adalah dengan mencontohkannya melalui perkataan dan sikap jujur ​​Anda dalam kehidupan sehari-hari.
 
 
Usahakan untuk tidak bereaksi berlebihan saat anak anda berbohong. Daripada menghakiminya, dengarkan alasan perilakunya.
 
4. Ajarkan Kebaikan
 
Biarkan anak-anakmu melihatmu menunjukkan cinta dan kasih sayang kepada orang-orang di sekitarmu. Perlakukan orang lain dengan baik dan hormat serta bantulah mereka yang membutuhkan.
 
Berkatmu, anakmu belajar mencintai dengan tulus, sehingga kelak ia akan menjadi sosok yang penuh perhatian dan penyayang.
 
Hal ini dapat membantu balita Anda menjadi anak yang berkelakuan baik, terutama di sekitar orang dewasa.
 
Alih-alih mengkritiknya dengan bahasa kasar yang justru berdampak buruk pada perkembangan anak, lebih baik mengkritik anak dengan dengan cara bijak seperti bawah ini.
 
1. Cari tahu akar masalah sebelum mengkritik
 
Cari tahu akar masalah sebelum mengkritik dapat membantu Anda mengurangi ledakan emosi.
 
Selain itu, mengetahui akar masalahnya akan memudahkan Anda menjelaskan kepada anak Anda apa masalahnya.
 
Misalnya, prestasi akademiknya menurun. Daripada langsung memarahinya dengan kata-kata kasar dan membentak, sebaiknya cari tahu masalah apa yang mungkin sedang ia hadapi.
 
Anda bisa bertanya: Apakah dia merasa gugup saat mengikuti ujian?
Mungkinkah dia juga punya masalah dengan teman sekelasnya sehingga tidak fokus belajar dan nilainya turun?
 
Setelah Anda mulai memahami akar masalahnya, Anda dapat mendiskusikannya dengan anak Anda atau bahkan guru di sekolah untuk menemukan solusi yang tepat.
 
2. Pilih waktu yang tepat
 
Ingatlah bahwa jauh di lubuk hati, kesalahan adalah hal yang wajar bagi anak.
Selain itu, anak-anak masih belajar.
 
Oleh karena itu, ketika Anda kesal dengan kelakuan anak Anda, sebaiknya ingatlah perasaan itu terlebih dahulu dan jangan langsung melupakannya.
 
Karena tak seorang pun ingin dikritik keras. Anak-anak mungkin justru berpikir bahwa orang tuanya sudah tidak menyayanginya lagi.
 
Untuk menghindarinya, sebaiknya tenangkan diri terlebih dahulu.
 
Selanjutnya, bicaralah dengan anak Anda di waktu yang tenang dan pribadi sehingga dia dapat mendengar kritik dengan lebih baik dan nyaman.
 
3. Fokus pada perilakunya, bukan pada anak
 
Menurut UNICEF, cara terbaik untuk mengkritik anak adalah dengan fokus pada perilaku atau tindakan buruknya, bukan pada karakter anak.
 
Misalnya, Anda tidak suka melihat mainan atau barang berantakan lainnya di kamarnya.
 
Daripada berkata "Aku tidak suka, kamu orangnya berantakan", lebih baik katakan "Aku tidak suka perabotan dan mainanmu berserakan di lantai".
 
Selain itu, meski mengkritik, orang tua harus fokus pada kesalahan yang dilakukan anak mereka hari itu.
 
Hindari mengungkit masalah masa lalu, agar dia tidak malu memperbaiki kesalahan yang diperbuatnya.
 
4. Memberikan alasan yang jelas
 
Saat mengkritik anak, sebaiknya berikan alasan dan penjelasan atas perbuatan buruk yang dilakukannya.
 
Anda juga dapat memberi tahu anak Anda tentang hukuman atau akibat dari tindakan yang dilakukannya.
 
Dengan cara ini, dia akan lebih memahami kesalahan tindakannya. Bahkan ketika mengkritik, sebaiknya gunakan bahasa yang dimengerti anak Anda dengan jelas dan sesuai dengan usianya.
 
Hindari menggunakan kata-kata yang menyinggung. Sebaiknya gunakan bahasa yang baik untuk memberikan contoh positif bagi anak Anda.
 
5. Memberikan solusi atas kesalahan yang dilakukan
 
Setelah mengkritik anak, jangan pergi dan melupakannya.
 
Sebaiknya ajak anak berdiskusi bagaimana memperbaiki perbuatan buruk yang dilakukannya.
 
Komunikasi yang baik akan membantu anak lebih termotivasi untuk berubah.
 
Setelah menemukan solusi yang tepat, berikan kesempatan pada anak Anda untuk mempertanggungjawabkan kesalahan yang diperbuatnya.

Adakah dampak dari orangtua suka mengkritik anak?

Padahal, mengkritik anak bisa menimbulkan dampak positif atau negatif tergantung cara yang digunakan.
 
Kritik yang dirumuskan dengan baik dan benar tentu dapat memberikan dampak yang positif.
 
Misalnya, anak akan lebih memikirkan tindakan dan keputusannya. Ia juga bisa mengenali kesalahannya dan mendorong anak untuk berubah menjadi lebih baik.
 
Namun sebaliknya, jika kritik tersebut tidak dikonstruksi dengan baik, pasti akan berdampak buruk bagi anak.
 
Berikut beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari kritik buruk terhadap anak.
  • Menurunnya rasa percaya diri. Akibat kritik yang terus merendahkannya, anak bisa menjadi tidak nyaman dan memiliki kepercayaan diri yang rendah.
  • Rasa cemas dan stres. Saat dikritik dengan cara yang salah, anak bisa merasa cemas karena takut tidak bisa memenuhi harapan orangtuanya.
  • Merusak hubungan. Mengkritik anak secara berlebihan justru dapat merusak hubungan antara anak dan ibu serta menciptakan konflik hingga jarak.
  • Agresif. Tidak sedikit anak yang dikritik dengan cara kasar justru meresponsnya dengan berlebihan, seperti memberontak atau menjadi agresif.
Oleh karena itu, sebagai orang tua, penting bagi Anda untuk mengkritik anak dengan bijak dan cerdas.
 
Mohon dukung dan pujilah anak Anda dengan sepenuh hati agar ia mempunyai motivasi untuk berubah menjadi lebih baik.
 
Dengan cara ini, hubungan antara anak dan orang tua baru dapat berkembang secara sehat. Perkembangan anak juga dapat berjalan dengan baik.***
 
 

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x