Waspada! Gangguan Saluran Kemih Bisa Sebabkan Komplikasi

- 21 November 2023, 12:03 WIB
Foto: Waspada! Gangguan Saluran Kemih Bisa Sebabkan Komplikasi
Foto: Waspada! Gangguan Saluran Kemih Bisa Sebabkan Komplikasi /

OKE FLORES.COM - Infeksi saluran kemih adalah infeksi bakteri yang menyerang bagian dalam (uretra), bagian luar (uretra), kandung kemih, atau ginjal.

Mengutip Hallo Sehat, Selasa 21 November 2023, urin merupakan limbah cair yang disaring ginjal dari aliran darah. Jika bakteri menyelinap ke kandung kemih, ginjal, atau saluran kemih, seseorang bisa terkena infeksi saluran kemih. 

Perlu diketahui, wanita lebih rentan terkena infeksi saluran kemih dibandingkan pria karena bentuk anatomi saluran kemih lebih rentan terhadap serangan bakteri. Wanita memiliki uretra yang lebih pendek dibandingkan pria.

Baca Juga: 9 Faktor Penyebab Infeksi Saluran Kencing Ini Perlu Anda Waspadai

Selain itu, letak uretra juga lebih dekat dengan anus dan vagina sehingga bakteri cenderung berhenti dan berkembang biak di sana.

Bakteri dapat memasuki uretra dengan berbagai cara. Saat berhubungan seks, bakteri dari vagina bisa masuk ke uretra dan berakhir di kandung kemih.

Selain itu, bakteri penyebab infeksi saluran kemih juga bisa masuk ke kandung kemih saat seseorang membersihkan tinja dari belakang ke depan.

Sebelum mengenali bahaya beberapa infeksi saluran kemih, ingatlah gejala penyakit ini agar Anda bisa lebih waspada.

Bentuk komplikasi infeksi saluran kemih jika tidak diobati

Jika ISK tidak ditangani dan ditangani secara tuntas, maka ISK dapat menyebar dan berdampak pada kesehatan organ tubuh lainnya.

Berikut beberapa komplikasi dan bahaya penyakit pada sistem urologi tersebut.

1. Infeksi yang kambuh

Komplikasi yang paling sering terjadi pada penderita infeksi saluran kemih adalah kambuhnya penyakit di kemudian hari. Kebanyakan infeksi berulang terjadi pada wanita. Hal ini dipicu oleh hubungan seksual dan penggunaan spermisida atau alat kontrasepsi yang membunuh sperma.

Penetrasi dapat meningkatkan jumlah bakteri di kandung kemih bila dikombinasikan dengan penggunaan spermisida, yang juga membunuh bakteri baik laktobasilus di vagina, yang keduanya memfasilitasi pergerakan bakteri E. coli.

2. Kerusakan ginjal

Ginjal adalah organ yang membantu tubuh menyaring produk sisa metabolisme dari tubuh dan mengeluarkannya melalui urin. Infeksi saluran kemih yang tidak diobati dapat mempengaruhi fungsi ginjal.

Perlu diketahui, infeksi saluran kemih terbagi menjadi dua bagian, yaitu infeksi saluran atas dan bawah. Infeksi saluran kemih mempengaruhi kandung kemih dan uretra, saluran yang membawa urin keluar dari tubuh.

Jika tidak diobati, komplikasi infeksi saluran kemih bagian bawah dapat menetap dan memicu penyebaran bakteri E. coli penyebab ISK ke ginjal. Efek fatal ini berlanjut dengan pielonefritis dan bahkan kerusakan ginjal.

Infeksi ginjal yang tidak diobati dapat berkembang menjadi penyakit lain pada sistem ekskresi tubuh (urologi), seperti gagal ginjal, penyakit ginjal kronis, tekanan darah tinggi, dan infeksi seluruh tubuh (sepsis).

Baca Juga: Keluar Lendir Putih Berlebihan Saat Kencing, Kenali 7 Penyebab Ini

3. Bakteremia

Bakteremia adalah suatu kondisi di mana infeksi bakteri telah menyebar ke aliran darah. Selain infeksi saluran kemih, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh masalah lain seperti infeksi kulit, gangguan pencernaan, pneumonia, atau efek samping operasi.

Gejalanya mirip dengan infeksi pada umumnya, termasuk demam, mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, ruam merah, dan sesak napas. Namun, gejalanya bisa memburuk di kemudian hari.

Bakteremia tentu saja sangat berbahaya karena darah yang terinfeksi mengalir ke organ lain, seperti ginjal, otak, dan paru-paru. Jika infeksi ini tidak diobati maka akan merusak organ-organ tersebut.

4. Sepsis

Tubuh akan melakukan perlawanan untuk melindungi organ lainnya saat infeksi terjadi. Dalam beberapa kasus, salah satu komplikasi yang muncul akibat infeksi saluran kemih adalah memicu terjadinya sepsis. Hal ini terjadi ketika tubuh bereaksi berlebihan untuk melawan infeksi.

Sepsis dapat memicu peradangan yang meluas dan berpengaruh pada organ lainnya. Hal ini membuat antibodi diproduksi terlalu banyak dan akhirnya masuk ke dalam darah. Akibatnya, darah pun keracunan. Saat itu terjadi, tubuh jadi kekurangan oksigen dan nutrisi, sehingga organ tidak dapat bekerja optimal.

Dampak dari sepsis yang bisa terjadi di antaranya demam, peningkatan denyut jantung, sesak napas, dan peningkatan sel darah putih.

5. Urosepsis

Salah satu jenis sepsis yaitu urosepsis merupakan komplikasi yang dapat terjadi akibat infeksi saluran kemih. Disebut urosepsis karena mempengaruhi saluran kemih atau sistem urologi.

Yrosepsis terjadi karena infeksi merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak antibodi. Akibatnya, antibodi tersebut bocor ke pembuluh darah di sekitar saluran kemih.

Urosepsis bisa mengancam jiwa. Bahkan setelah pasien mendapat pengobatan, infeksi masih dapat berkembang dan sulit dikendalikan.

6. Hidronefrosis

Hidronefrosis (pembengkakan ginjal) adalah penyakit yang ditandai dengan pembengkakan pada salah satu atau kedua ginjal akibat drainase saluran kemih yang tidak tuntas. Hidronefrosis juga dapat terjadi sebagai kemungkinan komplikasi infeksi saluran kemih.

Gejala bisa muncul secara tiba-tiba atau bertahap. Beberapa hal yang akan Anda derita akibat penyakit ini adalah nyeri mendadak pada bagian samping atau punggung, mual, nyeri saat buang air kecil, dan demam akibat infeksi bakteri.

Gejalanya juga tergantung pada seberapa parah penyumbatan saluran kemihnya. Hidronefrosis harus segera diobati karena penyumbatan saluran kemih dapat merusak ginjal dan menyebabkan gagal ginjal.

Jika ini sudah terjadi, Anda memerlukan cuci darah atau transplantasi ginjal.

7. Penyempitan saluran kencing

Striktur uretra terjadi ketika cedera atau pembengkakan menyempitkan uretra, yang membawa urin keluar dari tubuh. Bisul atau peradangan bisa disebabkan oleh infeksi saluran kemih dan nantinya bisa memicu berbagai masalah saluran kemih.

Penyempitan uretra membuat sulit buang air kecil. Luka inflamasi mencegah keluarnya urin. Selain itu, aliran urin berkurang. Dalam beberapa kasus, salah satu gejalanya adalah kencing berdarah.

Jika cederanya parah, urin mungkin tersumbat seluruhnya dan tidak bisa mengalir sama sekali. Jika terjadi kondisi yang disebut retensi urin, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Kebanyakan striktur uretra terjadi pada pasien laki-laki karena laki-laki memiliki uretra yang lebih panjang dibandingkan perempuan.

8. Masalah kehamilan

Infeksi saluran kemih biasanya juga dialami oleh ibu hamil. Jika infeksi saluran kemih tak diobati, bahaya dari komplikasi mengintai kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan. Pasalnya, bakteri E. coli dari anus dapat mudah menyebar ke uretra hingga kandung kemih.

ISK kerap dialami ibu hamil karena bayi dalam perut memberikan tekanan pada kandung kemih dan saluran kencing. Oleh karenanya, ibu hamil kerap mengalami kebocoran urine karena otot panggul yang melemah. Kondisi ini juga memudahkan bakteri menetap pada kandung kemih.

Perempuan juga mengalami perubahan fisik saat hamil, seperti saluran kemih yang menjadi lebih lebar. Kondisi tersebut menyebabkan urine terjebak lebih lama di dalam uretra dan memungkinkan bakteri untuk tumbuh.

Selain dapat berakibat pada infeksi ginjal, ISK dapat memicu kelahiran prematur. Bakteri E. coli dalam ISK juga meningkatkan risiko kematian pada bayi baru lahir dan bayi prematur.

Mencegah ISK sebelum terlambat

Setelah mengetahui bahaya dari komplikasi infeksi saluran kemih, tentu akan lebih baik Anda mencegahnya ketimbang harus mengobatinya.

Sebenarnya, cara mencegah infeksi saluran kemih cukup mudah. Anda dapat melakukannya dengan banyak minum air putih untuk meminimalkan perkembangan bakteri. Selain itu, setidaknya Anda perlu penuhi asupan cairan sebanyak 8 gelas per hari.

Agar saluran kemih tetap terjaga kesehatannya dan terhindar bahaya dari ISK, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen ekstrak cranberry. Cranberry bermanfaat mencegah penempelan bakteri penyebab ISK pada dinding saluran kemih.

Minum banyak air putih ibarat “mencuci” saluran kemih dari bakteri penyebab ISK. Ini merupakan cara efisien dan efektif sebelum infeksi bakteri pada saluran kemih mengganggu aktivitas harian Anda.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Hallo Sehat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah