3. Selalu Mementingkan Keuntungan Pribadi
Mereka cenderung fokus pada keuntungan pribadi dan mengabaikan kebutuhan atau keinginan orang lain. Mereka mungkin memanfaatkan situasi atau orang lain untuk mencapai tujuan mereka sendiri.
4. Kurangnya Keterbukaan terhadap Kontribusi atau Berbagi
Orang yang pelit mungkin tidak mau memberikan kontribusi finansial atau sumber daya lainnya dalam kelompok atau komunitas di mana mereka terlibat. Mereka lebih suka menahan diri dan tidak aktif dalam mendukung inisiatif bersama.
5. Menunjukkan Ketidakpedulian terhadap Kesejahteraan Orang Lain
Mereka cenderung tidak terlalu peduli dengan kesejahteraan orang lain atau dengan masalah sosial yang memerlukan dukungan finansial atau emosional.
6. Reaksi Negatif terhadap Permintaan Bantuan atau Pinjaman
Orang yang pelit mungkin merespon dengan negatif atau cemas ketika diminta untuk memberikan bantuan atau meminjamkan uang kepada orang lain. Mereka bisa merasa tidak nyaman atau terganggu oleh permintaan semacam itu.
Penting untuk diingat bahwa perilaku pelit bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman masa lalu, ketakutan akan kekurangan, atau kebiasaan yang terbentuk seiring waktu.
Sementara beberapa orang mungkin memiliki sifat pelit secara alami, yang lain mungkin belajar untuk lebih terbuka dan murah hati melalui pengalaman hidup dan kesadaran akan pentingnya berbagi dan mendukung orang lain.***