Kasus Bunuh Diri Massal Tersadis di Dunia, bahkan Anak-Anak di Bawah Umur Jadi Korban

23 Januari 2024, 19:00 WIB
ILUSTRASI BUNUH DIRI /

OKE FLORES.COM - Beberapa tahun silam, publik Amerika Serikat digegerkan dengan kasus bunuh diri massal terbesar yang pernah terjadi.

Tragedi bunuh diri tersebut terjadi di sebuah lahan pertanian di Jonestown, Guyana.

Peristiwa ini melibatkan sekte yang dipimpin oleh Jim Jones, yang menghasilkan aksi bunuh diri massal terbesar yang pernah terjadi di Amerika Serikat.

Baca Juga: SEGERA CEK DAFTAR PENERIMA!! Nik NISN Terdaftar Di Sini Dapat Uang 8 Juta Penerima BLT PIP 2024

Sekte ini, yang dibentuk di Indianapolis, Indiana, pada tahun 1955, awalnya menarik perhatian banyak orang karena pandangan-pandangan radikal yang diutarakan oleh pemimpinnya, Jim Jones.

Jones kerap kali menyuarakan perlawanan terhadap kapitalisme, memperjuangkan kesetaraan ras, dan menunjukkan keberpihakan terhadap masyarakat miskin.

Terutama pada tahun 1960an, ia memfokuskan perjuangannya pada tema perang terhadap rasisme yang sedang marak di Amerika pada saat itu.

Jim Jones dengan cepat memperoleh simpati dari ratusan pengikutnya, termasuk kalangan anak-anak di bawah umur.

Baca Juga: ASYIK! Kemensos Pastikan Anggaran Bansos Bertambah 2024, Berikut Informasi Terbarunya....

Sebanyak 308 korban Jonestown adalah anak-anak, menciptakan dimensi kekejaman yang lebih dalam.

Setelah membangun hubungan kuat dengan para pengikutnya, Jones memimpin mereka untuk pindah ke Jonestown, sebuah lahan pertanian di Guyana.

Ketidaksetujuan dan keresahan muncul di antara keluarga yang ditinggalkan oleh anggota sekte, terutama ketika beberapa orang memutuskan untuk pergi tanpa izin atau pemberitahuan sebelumnya.

Seorang senator AS, Leo Ryan, merasa perlu untuk menyelidiki situasi ini dan pergi ke Jonestown untuk mendapatkan keterangan langsung.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra dan Scorpio Hari Ini, Selasa 23 Januari 2024, Komunikasi yang Jelas akan Asmara

Tragedi mencapai puncaknya ketika rombongan senator yang baru saja mengunjungi Jonestown ditembaki oleh para pengikut sekte di Bandara Jonestown.

Lima orang tewas, termasuk Leo Ryan. Pasca-kejadian ini, Jim Jones memberikan perintah kepada para pengikutnya untuk melakukan aksi bunuh diri massal, menyebutnya sebagai "bunuh diri revolusioner" sebagai bentuk protes atas ketidakadilan di dunia.

Para pengikut melakukan tindakan tersebut dengan menenggak racun sianida.

Baca Juga: Ini Daftar 5 Bansos yang di Perpanjang Jokowi Awal Tahun 2024, Penting Bagi Masyarakat Indonesia Ketahui...

Meskipun banyak yang menyebutnya sebagai aksi bunuh diri, ada pula yang menganggapnya sebagai pembunuhan massal, mengingat sejumlah korban diminta meminum racun di bawah paksaan.

Tragedi Jonestown menjadi pelajaran berharga tentang bagaimana pengaruh seorang pemimpin sekte dapat mengarah pada akibat yang sangat tragis.

Kejadian ini juga menyoroti kompleksitas antara kebebasan beragama dan perlindungan terhadap hak asasi manusia, sekaligus mengingatkan masyarakat akan bahaya yang mungkin timbul dari fanatisme dan pengendalian mental dalam konteks kelompok tertentu.***

 

 

 

 

Editor: Adrianus T. Jaya

Tags

Terkini

Terpopuler