Harga Pakan Penyebab Utama Kenaikan Harga Daging Ayam

21 Juli 2023, 09:27 WIB
Ada jenis pakan alternatif untuk perikanan, yang mudah didapat dan efisien untuk meningkatkan pertumbuhan lele, ikan nila, dan ikan gurame. /Instagram @kkpgoid

OKEFLORES.com - Ndari Surjaningsih, Wakil Kepala Cabang Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, menyatakan bahwa faktor utama yang menyebabkan kenaikan harga daging ayam belakangan ini adalah harga makanan ternak.

"Pakan ternak (ayam) kan jagung yang kebanyakan impor ya, dari India. Di India, sedang mengalami masa panen yang enggak bagus karena (dampak) El Nino," katanya, di Semarang, dilansir Pikiran-Rakyat.com Jumat 21 Juli 2023.

Pengaruh El Nino menyebabkan India mengalami penurunan produksi sebagai produsen jagung sehingga pasokan internasional komoditas ini berkurang dan harganya meningkat.

Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Keracunan Mie Ayam

Meskipun terdapat beberapa wilayah perkebunan jagung di Indonesia, seperti Gorontalo dan Grobogan (Jawa Tengah), tetapi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan makanan dalam negeri.

"Jadi, secara internasional ada kenaikan harga, dan secara domestik juga pasokan (jagung) kurang dan masih tergantung impor. Ini yang menyebabkan kenaikan harga pakan untuk ayam, baik ras maupun petelur," jelasnya.

Menurutnya, peningkatan "kebutuhan" atau permintaan yang tinggi itu disebabkan oleh kenaikan harga daging ayam ras di pasar, selain kenaikan biaya pakan.

Dia menyatakan, permintaan daging ayam di Indonesia biasanya meningkat pada saat-saat tertentu, seperti hari raya, karena merupakan makanan utama.

"Biasanya, ayam ras kalau ada 'festivity', hari-hari keagamaan, hari libur, hari besar perayaan itu kan jadi makanan utama. Termasuk juga untuk ayam, selain daging, juga telurnya," katanya.

Selain itu, kata dia, program penanganan stunting yang belakangan ini tengah digalakkan juga turut menyumbang atas meningkatnya permintaan terhadap daging dan telur ayam.

"Tapi, yang paling utama (penyebab) kenaikan (daging ayam, red.) dari sisi biaya itu tadi," pungkas Ndari.

Sementara itu Kepala Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra mengakui bahwa kenaikan harga daging ayam ras dan bawang putih menjadi penyumbang laju inflasi di wilayah tersebut pada Juni 2023.

Selain bahan pangan, seperti daging ayam ras dan bawang putih makanan jadi, seperti nasi dengan lauk juga menjadi penyumbang inflasi tertinggi para periode Juni 2023.

Namun, Rahmat memastikan bahwa laju inflasi di wilayah tersebut hingga Juni 2023 masih terkendali di angka 3,18 (yoy) meski sejumlah komoditas, seperti daging ayam ras dan bawang putih mengalami peningkatan harga.***

Editor: Adrianus T. Jaya

Sumber: Pikiranrakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler