Okeflores.com- Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidi mengungkapkan, pemerintah sudah berupaya mengejar imunisasi dasar yang tertinggal akibat pandemi dengan mengadakan bulan imunisasi bagi anak.
Bahkan, bulan imunisasi tersebut sempat diperpanjang hingga dua kali agar dapat memenuhi target cakupan imunisasi di semua daerah.
Menurut Nadia, saat ini penyakit menular yang berpotensi menjadi wabah yakni hepatitis, campak, rubella, polio, serta difteri.
Baca Juga: Organisasi WHO Mengatakan Hampir 40 juta Anak di Dunia Terancam Penyakit Campak
Penyakit-penyakit tersebut masuk dalam daftar vaksinasi dasar bagi anak-anak. Oleh karena itu, saat ini, menurut Nadia, Kemenkes fokus untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya imunisasi dasar lengkap pada anak.
Seperti halnya yang terjadi di skala nasional, Provinsi Jawa Barat juga mengalami hal serupa. Pada 2020 dan 2021 capaian imunisasi dasar lengkap menurun dari tahun sebelumnya dan belum mencapai target. Bahkan pada pelaksanaan BIAN pun cakupan imunisasi secara keseluruhan untuk kampanye imunisasi campak dan rubela baru mencapai 81,6 persen hingga akhir September 2022.
Baca Juga: Kepala Staf Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Sebut Campak Manular Karena Kekebalan Tubuh Menurun
Ada sebelas kota kabupaten di Jawa Barat yang capaian imunisasinya rendah yaitu:
- Kota Cirebon (85 persen),
- Kabupaten Tasikmalaya (82,8 persen),
- Kota Bogor (81,6 persen),
- Kota Bekasi (78,9 persen),
- Kabupaten Bandung (75,2 persen),
- Kabupaten Bogor (73,2 persen),
- Indramayu (72,7 persen),
- Kota Bandung 67,7 persen),
- Kota Cimahi (66,9 persen),
- Kota Depok (63,0 persen), dan
- Kabupaten Bekasi (59,8 persen).
Untuk menggenjot cakupan imunisasi tersebut, Dinkes Provinsi Jawa Barat tak hanya menggelar gebyar vaksinasi. Saat pelaksanaan BIAN, Dinkes Jabar juga melakukan sweeping hingga membuka layanan 24 jam di beberapa Puskesmas.