Dalam kesempatan itu Ketua Gadapaksi Indonesia sempat membacakan maklumat yang berisi,
Pertama, Sikap kami Gadapaksi Indonesia menolak segala hal terkait penghancuran patung Mayor Bismo di Alun-alun Kota Kediri.
Kedua, Meminta kepada Wali Kota Kediri untuk berhati-hati dalam melaksanakan setiap kebijakan yang menyentuh pada sejarah perjalanan bangsa.
Ketiga, Meminta kepada DPRD Kota Kediri untuk peduli dalam menjaga aset-aset sejarah bangsa, salah satunya menjaga, merawat dan memelihara keberadaan patung sejarah perjalanan perjuangan masyarakat Kota/Kabupaten Kediri.
Keempat, Meminta kepada Komandan Kodim 0809, Polresta dan Polres Kediri untuk bersama-sama masyarakat menjaga dan melestarikan aset sejarah perjalanan bangsa dengan tetap berdirinya Patung Mayor Bismo di Alun-alun Kota Kediri.
Kelima, Meminta kepada pemangku kebijakan untuk membangun dan merenovasi alun-alun Kota Kediri dengan menjaga adat, budaya dan kearifan lokal yang sesuai dengan sejarah bangsa.
Baca Juga: Coldplay Akan Gelar Konser di Jakarta...
Baca Juga: Juru Bicara TPNPB: '16 Anggota TNI Tewas Tertembak di Papua'...
Ditempat terpisah, Soekadji warga Kelurahan Kampung Dalem meminta pemkot mendengar suara masyarakat untuk mendesain ulang pembangunan alun-alun.
"Mohon didengar karena alun-alun ini memiliki sejarah yang panjang yang mencerminkan adat istiadat masyarakat Kediri," pintanya. Ia juga memohon agar DPRD mendengar aspirasinya.