Wagub JNS Minta Perkuat Etos Kerja dan Sinergitas Dalam Penanganan Stunting

- 7 Juni 2023, 08:41 WIB
Wagub JNS Minta Perkuat Etos Kerja dan Sinergitas Dalam Penanganan Stunting
Wagub JNS Minta Perkuat Etos Kerja dan Sinergitas Dalam Penanganan Stunting /

“Anak-anak akan tumbuh dengan kecepatan tumbuh yang sama dimanapun dia lahir, dimanapun dia berada, kalau kebutuhan-kebutuhan kesehatannya dan lingkungan kebutuhannya tercukupi. Anak itu mau lahir dimanapun, dia tumbuh dengan kecepatan yang sama”, jelas dr. Maria.

Lebih lanjut Dirjen Kesmas RI ini menjelaskan bahwa saat ini telah terjadi sebuah transformasi kesehatan dimana yang perlu dilakukan saat ini adalah upaya pencegahan daripada pengobatan termasuk upaya pengentasan stunting.

“Salah satu bagian transformasi kesehatan adalah kita mau menggeser bukan pengobatan tetapi pencegahan yang diutamakan, jadi kita tidak menunggu stunting, karena kalau menunggu stunting maka pengobatannya akan lebih mahal”, paparnya.

“Untuk intervensinya yang pertama untuk remaja putri. Pesannya adalah memastikan remaja putri kita tidak anemia dan sudah ada juga program minum tablet tambah darah di sekolah dan pastinya harus makan makanan yang bergizi. Karena masih ada malaria, maka dianjurkan untuk memakai kelambu. Siswi SMP - SMA sederajat juga harus melaksanakan kegiatan aksi bergizi yang sudah diluncurkan tahun lalu oleh Pak Menkes dan sudah berjalan. Sasaran kedua adalah ibu hamil, dimana ibu hamil (bumil) tidak boleh mengalami anemia dan hemoglobinnya harus diatas 11, bumil harus mendapat makanan tambahan, ibu hamil harus periksa sebanyak 6x pada saat kehamilan dan karena masih ada malaria, maka dianjurkan untuk memakai kelambu. Semua ini dibungkus dalam gerakan Bumil Sehat yang diluncurkan oleh Pak Menkes di Kota Kupang tahun 2022 lalu. Yang terakhir untuk balita terus diukur dan ditimbang setiap bulan dan harus kita pastikan berat badannya harus selalu naik, imunisasinya lengkap, minum obat cacing dan karena masih ada malaria, maka dianjurkan untuk memakai kelambu”, papar Dirjen Maria.

Pada kesempatan tersebut Bupati Rote Ndao Paulina Haning Bulu, SE mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan Pemerintah Provinsi NTT kepada Kabupaten Rote Ndao sebagai Tuan Rumah Penyelenggaraan Rapat Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di NTT.

“Pemerintah Kabupaten Rote Ndao bersama masyarakat mengucapkan selamat datang kepada Bapak Wakil Gubernur NTT bersama Ibu Dirjen Kesmas RI juga kepada kita semua para Bupati dan Wakil Bupati dan Penjabat Walikota dan Penjabat Bupati Se Nusa Tenggara Timur, Sekda dan Para Asisten serta semua tamu undangan yang sudah hadir disini. Kami merasa terhormat menjadi Tuan Rumah meskipun baru ditunjuk pada bulan April yang lalu, tetapi kami berusaha untuk menjadi tuan rumah yang baik dan benar,” ungkap Bupati Paulina.

Bupati Paulina mengungkapkan rakor stunting menjadi sebuah fondasi yang kuat dalam upaya pengentasan masalah stunting NTT.

“Hari ini dimana para pemangku kepentingan dan ahli dibidang stunting berkumpul untuk berbagai keperluan, pengalaman serta strategi terbaik dalam menangani masalah stunting. Kami berharap agar rakor stunting ini akan menjadi fondasi yang kuat dan yang terpenting untuk bertukar ide, memperluas wawasan dan membentuk kemitraan yang kokoh dalam upaya untuk mengurangi angka stunting”, Jelas Bupati Paulina.

“Setelah ini kita semua akan kembali ke kabupaten masing-masing dengan semangat baru, semoga terus menggelorakan energi yang tinggi dan komitmen yang kuat untuk melaksanakan tindakan nyata dalam upaya pemutusan mata rantai stunting. Saya yakin bahwa dengan kerja keras, kesungguhan dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, sektor sekolah dan seluruh pemangku kepentingan, kita akan berhasil mengatasi tantangan stunting”, tambah satu-satunya Bupati perempuan di Provinsi NTT.

Dalam kegiatan Rakor ini Bupati Rote Ndao juga menganugerahkan Gelar Kehormatan atau Susura Hada Horomatak kepada Wakil Gubernur NTT Bapak Josef A. Nae Soi yakni sebagai Feto Dudu Fura yang berarti 'Penolong Yang Setia' dan kepada Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Ibu dr. Maria Endang Sumiwi, MPH yakni sebagai Ina Soda Molek yang berarti 'Mama Pembawa Kesejahteraan'.

Halaman:

Editor: Paulus Adekantari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x